Minggu, 8 Jun 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Migas > Moratorium Ekspor Gas: Prioritas Kepentingan Domestik dan Tantangan Infrastruktur
Migas

Moratorium Ekspor Gas: Prioritas Kepentingan Domestik dan Tantangan Infrastruktur

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 23 Januari 2025 12:55 am
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

JAKARTA – Wacana penghentian ekspor gas demi mengutamakan kepentingan dalam negeri kembali mengemuka, seiring dengan revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN). Tahun lalu, Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengajukan draf revisi Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. Dalam draf tersebut, terdapat rencana untuk menghentikan ekspor gas yang ditargetkan pada tahun 2035.

Alasan utama di balik rencana ini adalah karena gas bumi dianggap lebih ramah lingkungan dan kebutuhan domestik terhadap gas bumi cukup besar. Namun, hingga saat ini, infrastruktur dalam negeri untuk penyaluran gas masih dianggap minim. Sekretaris Jenderal DEN, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa moratorium ini bergantung pada pengesahan RPP KEN yang diperkirakan akan memakan waktu lama, terutama setelah pergantian pemerintahan tahun lalu.

Menuju moratorium ekspor gas pada 2035, pemerintah diharuskan memperluas infrastruktur distribusi gas. Proyek-proyek seperti pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I dan II mendesak untuk dirampungkan. Hal ini merupakan upaya untuk menepis kekhawatiran para pelaku usaha hulu migas terhadap permintaan domestik yang lemah. DEN beranggapan bahwa moratorium ekspor yang dibarengi dengan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan permintaan.

Sebagai contoh, perusahaan pelat merah PLN berencana mengganti PLTD di 170 titik dengan menggunakan gas maupun Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini diharapkan dapat mendukung peningkatan penggunaan gas domestik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, kembali mengungkapkan rencana besar moratorium ekspor gas tersebut. Pada Senin (20/1/2025), Bahlil menyampaikan kemungkinan menutup rapat keran ekspor, menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Rencana ini telah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto di sela peresmian proyek strategis ketenagalistrikan PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

Bahlil menegaskan bahwa penggunaan gas bumi dari blok-blok garapan kontraktor akan sepenuhnya diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri. Ekspor gas hanya akan dibuka jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi. “Saya minta izin dalam perencanaan kami ke depan seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia kami prioritaskan kebutuhan dalam negeri,” ungkap Bahlil.

Menurut perhitungan Kementerian ESDM, kebutuhan gas akan meningkat pesat pada periode 2025-2035. Untuk sektor pembangkit saja, dalam lima tahun ke depan kebutuhan tersebut diperkirakan mencapai 1.741 BBtud, dan naik hingga 2.695 BBtud pada 2034. Namun, para pelaku usaha menilai rencana moratorium ini akan memberikan sentimen negatif, terutama bagi aliran investasi. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas), Moshe Rizal, mengungkapkan bahwa pengalihan penjualan gas sepenuhnya ke domestik cukup rawan karena pasar yang belum mapan.

Rencana moratorium ekspor gas yang diusulkan oleh pemerintah bertujuan untuk mendahulukan kepentingan domestik dan meningkatkan ketahanan energi nasional. Namun, tantangan infrastruktur dan potensi dampak negatif terhadap investasi menjadi perhatian utama. Dukungan dari semua pihak, termasuk sektor swasta dan pemerintah, sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan ini. Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai dan kerjasama yang harmonis, diharapkan kebutuhan energi domestik dapat terpenuhi dan ketergantungan pada ekspor gas dapat dikurangi.

TAGGED:Bahlil Lahadalia
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Strategi Kementerian ESDM untuk Meningkatkan Produksi Minyak Nasional
Next Article Rekomisioning Alat Kelistrikan: Upaya PLN UPT Baturaja Menjamin Keandalan Jaringan Listrik
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Penunjukan Stuart Robinson sebagai Penasihat Teknis di Australian Critical Minerals

Australian Critical Minerals (ASX:ACM) telah mengangkat Stuart Robinson, mantan manajer eksplorasi Fortescue (ASX:FMG), sebagai penasihat…

By Redaksi InfoEnergi

Indonesia Bersiap Membangun Jaringan Listrik Super untuk Masa Depan Energi

Indonesia sedang bersiap melangkah ke era baru dalam sektor energi dengan rencana ambisius membangun jaringan…

By Redaksi InfoEnergi

Konferensi Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku: Mendorong Komitmen Iklim dan Transisi Energi

Konferensi Iklim PBB ke-29 (COP29) yang berlangsung di Baku, Azerbaijan, bertujuan untuk memajukan tujuan pendanaan…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Kelistrikan

Potongan Tarif Listrik 50%: Bahlil Belum Mendapatkan Kabar Resmi

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Penutupan Posko Nasional Nataru 2024-2025: Apresiasi Menteri ESDM atas Kinerja Tim

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS: Peluang Baru Impor Minyak dari Rusia

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Megawati Soekarnoputri Soroti Penundaan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?