INFOENERGI.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan tekadnya untuk memberantas mafia di sektor minyak dan gas (migas). Dalam sebuah acara safari Ramadan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah, Bantul, DIY, Bahlil menyatakan komitmennya untuk membersihkan sektor ini dari praktik-praktik kotor yang merugikan negara dan masyarakat.
Bahlil Lahadalia, yang baru saja mendapatkan amanah sebagai Menteri ESDM, menegaskan bahwa ia tidak akan memberi ruang bagi para pemain dan mafia yang bermain di sektor migas. “Begitu Allah kasih saya amanah untuk jadi menteri, maka saya akan basmi pemain-pemain, mafia-mafia yang main di sektor migas,” tegas Bahlil. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Bahlil dalam menangani masalah yang telah lama menjadi sorotan publik.
Belakangan ini, berbagai kasus di sektor migas terus mencuat ke permukaan. Mulai dari masalah LPG hingga dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina, yang memicu isu Pertamax oplosan. Bahlil mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini dan berjanji untuk mengambil tindakan tegas.
Bahlil menjelaskan bahwa subsidi pemerintah untuk gas, khususnya LPG 3 Kg, mencapai Rp80-86 triliun per tahun. Sementara itu, BBM jenis RON 90 plus solar mendapatkan subsidi sekitar Rp150 triliun setiap tahunnya. Total subsidi dari kedua sektor ini mencapai sekitar Rp240 triliun per tahun. Namun, Bahlil menyoroti adanya praktik penggelembungan harga yang merugikan masyarakat. “LPG sejak tahun 2007 sampai sekarang pemerintah belum pernah menaikkan harganya, karena satu tabung subsidi dari pemerintah itu Rp36 ribu dengan pemahaman harga sampai di rakyat itu maksimal Rp18 ribu,” jelas Bahlil. Namun, harga yang dijual saat ini rata-rata di atas Rp20 ribu, menunjukkan adanya mark up harga yang tidak wajar.
Bahlil berkomitmen untuk memastikan bahwa subsidi pemerintah tepat sasaran dan tidak jatuh ke tangan mafia migas. “Dan memang melawan mafia tantangannya selalu paling besar,” ujar Bahlil. Sebagai seseorang yang berproses dari bawah, Bahlil memahami betul pentingnya subsidi bagi rakyat yang berhak. Ia pernah merasakan langsung bagaimana beratnya memikul beras raskin subsidi di Papua, dan hal ini memotivasi dirinya untuk berjuang demi keadilan bagi masyarakat.
Komitmen Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk memberantas mafia migas merupakan langkah penting dalam upaya membersihkan sektor ini dari praktik-praktik korupsi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan upaya ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Keberhasilan Bahlil dalam memberantas mafia migas akan menjadi tonggak penting dalam menciptakan sektor migas yang lebih transparan dan berkeadilan.