INFOENERGI.ID – Di Samarinda, sejumlah penduduk melaporkan bahwa kendaraan mereka mengalami gangguan seperti tersendat dan mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota tersebut. Keluhan ini menyebar luas di media sosial, menimbulkan dugaan adanya BBM oplosan yang mengganggu kinerja kendaraan.
Aldi (22), salah satu warga yang mengalami kendala, terpaksa menunda rencana mudiknya ke kampung halaman di Sangatta pada Selasa (1/4/2025) akibat masalah pada kendaraannya. Setelah mengisi BBM di SPBU di daerah Kesuma Bangsa, mesin motor yang ia kendarai tiba-tiba tersendat dan mogok. Aldi pun terpaksa kembali ke Samarinda untuk mencari bengkel, namun sayangnya, semua bengkel tutup saat itu.
“Bengkel pada tutup semua, nggak bisa saya perbaiki. Padahal mau pulang mumpung liburan ini,” keluh Aldi. Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi atas masalah ini, mengingat banyak warga yang ingin mudik malah terkena musibah.
Adi Nur (33), warga lainnya, juga mengalami masalah serupa pada kendaraannya yang masih baru setelah mengisi BBM di SPBU yang sama. “Motor masih baru, tapi rusak begini. Nggak tahu apa masalahnya. Mungkin pas saya selesai isi di SPBU, kendalanya langsung gas, terus setiap full malah mati. Teman saya baru beli motor juga rusak gara-gara ngisi BBM,” ungkap Adi.
Kegagalan mudik ini semakin memperburuk suasana liburan bagi warga yang berharap bisa pulang kampung untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Masalah ini menambah beban bagi mereka yang sudah merencanakan perjalanan jauh.
Menanggapi banyaknya keluhan tersebut, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan di beberapa SPBU di kota tersebut. Kasatreskrim Polresta Samarinda, Kompol Dicky Anggi Pranata, menyebut pihaknya telah meninjau lima SPBU, termasuk yang terletak di Jalan AW Syahrani, Palaran, dan Jalan Teuku Umar.
“Kami telah melakukan pemeriksaan terkait dugaan BBM yang tidak murni yang menyebabkan kendaraan bermasalah. Hasilnya, sejauh ini semua bahan bakar yang dijual di SPBU masih dalam kondisi aman,” ujar Kompol Dicky pada Minggu (30/3/2025).
Dicky menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi dari masyarakat terkait dugaan BBM oplosan. Pihaknya hanya merespons laporan yang beredar di media sosial. “Kami sudah mencoba menghubungi orang-orang yang mengeluhkan kendaraannya tersendat usai mengisi BBM, tapi belum ada respons,” imbuhnya.
Satreskrim Polresta Samarinda berjanji akan terus menindaklanjuti permasalahan ini. Mereka juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan kualitas BBM yang beredar di pasaran. “Jika ada bukti konkret dan laporan resmi dari warga, kami siap mengambil tindakan lebih lanjut,” pungkasnya.
Masalah BBM oplosan di Samarinda menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama menjelang libur Lebaran. Meskipun pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan, belum ada temuan yang mengindikasikan adanya BBM oplosan. Warga diimbau untuk melaporkan secara resmi jika mengalami masalah serupa, agar pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang tepat.