Penegasan dari Kementerian ESDM
Baru-baru ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembatalan rencana diskon listrik yang sempat direncanakan. Pernyataan ini muncul di tengah kebingungan publik mengenai pembatalan program yang sebelumnya diusulkan.
Latar Belakang Pembatalan Diskon Listrik
Diskon listrik ini awalnya diusulkan sebagai langkah untuk meringankan beban masyarakat di tengah tekanan ekonomi dan naiknya tarif listrik. Namun, program tersebut akhirnya dibatalkan. Pembatalan ini memunculkan pertanyaan mengenai proses pengambilan keputusan dan siapa yang berwenang menyetujuinya.
Pernyataan Resmi dari Kementerian ESDM
Dalam klarifikasi resminya, Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, menegaskan:
“Kementerian ESDM tidak pernah terlibat dalam rencana kebijakan pemberian diskon tarif listrik 50 persen yang sebelumnya ramai diberitakan akan dilaksanakan mulai bulan Juni dan Juli 2025.”
Pihak ESDM juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut bukan berasal dari kementeriannya, dan tidak ada dokumen atau komunikasi resmi dari ESDM mengenai kebijakan tersebut.
Reaksi dari Masyarakat dan Industri
Pembatalan ini menimbulkan beragam reaksi. Sebagian masyarakat merasa kecewa, terutama mereka yang masuk dalam golongan pelanggan 450 VA–900 VA. Di sisi lain, beberapa pengamat menilai bahwa klarifikasi ESDM penting untuk memperjelas siapa pihak yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut.
Langkah Selanjutnya dari Pemerintah
Masyarakat kini menunggu penjelasan lanjutan dari lembaga terkait lainnya seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Pemerintah juga diharapkan dapat menyiapkan program alternatif yang tetap berpihak pada masyarakat kecil, misalnya melalui subsidi langsung atau program efisiensi energi rumah tangga.
Kesimpulan
Kementerian ESDM telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak memiliki peran dalam kebijakan diskon listrik yang dibatalkan. Kejelasan dari seluruh pemangku kebijakan sangat penting agar masyarakat tidak salah paham dan tetap mendapat dukungan di tengah tekanan biaya energi yang terus meningkat.