Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sekaligus, Bahlil Lahadalia, baru-baru ini memberikan teguran kepada Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait ketidaksesuaian data listrik yang signifikan dengan PT PLN (Persero). Teguran ini disampaikan dalam sebuah rapat yang membahas investasi di sektor ketenagalistrikan.
Dalam pertemuan tersebut, Bahlil menyoroti adanya ketidakcocokan data antara Kementerian ESDM dan PLN. Menurutnya, perbedaan ini tidak hanya membingungkan, tetapi juga dapat menghambat proses pengambilan keputusan yang tepat dalam sektor investasi. Bahlil menekankan pentingnya keselarasan data untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil dapat berjalan efektif dan efisien.
Menurut Bahlil, ketidaksesuaian data ini dapat berdampak negatif pada iklim investasi di Indonesia. Ketidakpastian data dapat membuat investor ragu untuk menanamkan modalnya di sektor ketenagalistrikan. Oleh karena itu, Bahlil menegaskan bahwa koordinasi antara Kementerian ESDM dan PLN harus ditingkatkan untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan.
Menanggapi teguran tersebut, pihak Kementerian ESDM dan PLN berjanji untuk segera melakukan sinkronisasi data. Mereka menyadari bahwa ketidaksesuaian data ini tidak hanya merugikan pihak internal, tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan investor. Langkah-langkah konkret akan diambil untuk memastikan bahwa data yang disajikan kepada publik dan investor adalah data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bahlil menekankan bahwa keselarasan data adalah kunci dalam pengambilan keputusan yang tepat. Data yang akurat dan konsisten akan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak investasi. Oleh karena itu, Bahlil mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam memastikan bahwa data yang digunakan adalah data yang valid dan dapat dipercaya.
Teguran Bahlil kepada Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menyoroti pentingnya keselarasan data dalam sektor ketenagalistrikan. Ketidaksesuaian data antara Kementerian ESDM dan PLN harus segera diatasi untuk memastikan bahwa iklim investasi di Indonesia tetap kondusif. Dengan data yang akurat dan konsisten, diharapkan kebijakan yang diambil dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.