Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), terus memperkuat komitmennya dalam mendukung keberlanjutan energi di sektor penerbangan. Perusahaan ini kembali meraih sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk skema Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). Pencapaian ini menegaskan posisi Pertamina Patra Niaga sebagai pelopor distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Asia Tenggara, sekaligus menjadi bukti nyata dukungan terhadap pengurangan emisi karbon global di industri penerbangan.
Sertifikasi tersebut diserahkan langsung oleh CEO PT Qualitas Sertifikasi Indonesia (QSI), Ryanza Prasetya, kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri. Sebagai tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga mengumumkan langkah strategis memperluas cakupan sertifikasi SAF ke tiga bandara utama di Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Ngurah Rai (Bali), dan Bandara Kualanamu (Medan). Ketiga bandara ini dipilih karena memiliki volume penerbangan tinggi serta peran strategis sebagai pusat penerbangan domestik dan internasional.
SAF yang didistribusikan Pertamina Patra Niaga berasal dari sumber daya terbarukan dan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil. Dengan sertifikasi ini, maskapai penerbangan diharapkan dapat lebih mudah memanfaatkan bahan bakar ramah lingkungan, sekaligus memenuhi regulasi lingkungan yang semakin ketat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari transisi energi nasional menuju target net zero emission. Berbagai maskapai penerbangan juga menyambut positif langkah ini, seiring meningkatnya tuntutan global untuk mengurangi jejak karbon.
Meski demikian, sejumlah tantangan masih perlu diatasi, termasuk biaya produksi SAF yang relatif tinggi dibandingkan bahan bakar konvensional. Pertamina Patra Niaga optimistis bahwa dengan peningkatan permintaan, inovasi teknologi, serta perluasan infrastruktur, biaya dapat ditekan dan ketersediaan SAF di masa depan semakin terjamin.
Melalui langkah visioner ini, Pertamina Patra Niaga tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam pengembangan energi berkelanjutan di kawasan.