Science Based Targets initiative (SBTi) dalam laporan terbarunya mengungkapkan tren signifikan terkait penetapan target pengurangan emisi oleh perusahaan global. Perusahaan-perusahaan yang mewakili lebih dari 40 persen kapitalisasi pasar dunia kini telah memiliki target emisi yang diverifikasi oleh SBTi. Menariknya, jumlah perusahaan yang menetapkan dan mempertahankan target jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang memutuskan mundur.
Melalui alat pelacak tren terbaru, SBTi mencatat lonjakan tajam pada jumlah perusahaan yang menetapkan target jangka pendek. Target ini umumnya ditetapkan hingga 2030 dan telah diverifikasi secara resmi. Data menunjukkan bahwa pada kuartal kedua (Q2) 2025, jumlah perusahaan dengan target semacam ini meningkat 97 persen dibandingkan kuartal keempat (Q4) 2023. Fakta ini menegaskan bahwa kesadaran korporasi terhadap tanggung jawab iklim terus bertumbuh.
Meskipun jumlah target yang diverifikasi meningkat, tantangan global dalam menekan emisi masih besar. Banyak sektor industri masih bergantung pada energi fosil, sehingga dibutuhkan inovasi dan kebijakan yang lebih kuat untuk mempercepat transisi energi bersih. SBTi menilai kolaborasi internasional dan percepatan investasi pada teknologi hijau akan menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi target iklim.
Semakin banyak perusahaan yang menunjukkan keseriusan dalam mendukung agenda keberlanjutan. Komitmen mereka bukan hanya sebatas janji, tetapi juga diwujudkan dalam target jangka pendek yang terukur. Hal ini diharapkan dapat menjadi contoh sekaligus dorongan bagi perusahaan lain agar turut serta menetapkan target pengurangan emisi yang ambisius.
Laporan SBTi menjadi sinyal positif bahwa dunia usaha semakin bergerak ke arah yang lebih berkelanjutan. Lonjakan penetapan target emisi menunjukkan adanya komitmen nyata perusahaan dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Meski masih ada tantangan besar, peningkatan kesadaran dan langkah konkret dari sektor industri memberi harapan bagi terciptanya masa depan yang lebih hijau.