Para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak atau pewarna alami dari bawang merah bisa digunakan sebagai bahan pelindung pada sel surya. Temuan ini membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan sekaligus berbiaya lebih rendah.
Sel surya umumnya dilapisi dengan film pelindung yang dibuat dari bahan berbasis minyak bumi, seperti polivinil fluorida (PVF) dan polietilen tereftalat (PET). Bahan tersebut memang efektif, tetapi tidak ramah lingkungan karena bergantung pada sumber daya fosil dan berpotensi menambah beban limbah kimia. Sebagai gantinya, pewarna alami dari bawang merah terbukti memiliki sifat antioksidan dan perlindungan terhadap sinar ultraviolet (UV), sehingga mampu memperpanjang umur pakai sel surya sekaligus meningkatkan efisiensi penyerapannya.
Untuk mengaplikasikannya, peneliti melakukan proses ekstraksi pada bawang merah guna mendapatkan senyawa aktif yang berfungsi sebagai pelindung UV. Lapisan berbahan bawang merah kemudian diaplikasikan pada permukaan sel surya. Selain lebih aman bagi lingkungan, metode ini juga relatif lebih murah dibandingkan lapisan sintetis berbasis minyak bumi yang selama ini digunakan di industri.
Jika teknologi ini dapat dikembangkan dalam skala besar, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh industri energi, tetapi juga sektor pertanian. Petani bawang merah bisa menikmati peningkatan permintaan sehingga berdampak pada kesejahteraan mereka. Di sisi lain, beralih dari bahan pelapis sintetis ke sumber alami seperti bawang merah akan mengurangi ketergantungan pada produk turunan minyak bumi sekaligus menekan jejak karbon.
Meski inovatif, pemanfaatan bawang merah untuk melindungi panel surya masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah memastikan proses ekstraksi pewarna bisa dilakukan secara efisien dan stabil ketika diaplikasikan pada produksi massal.
Pemanfaatan bawang merah sebagai alternatif pelindung sel surya bukan hanya sebuah terobosan ilmiah, tetapi juga langkah nyata menuju teknologi energi yang lebih hijau. Dengan potensi menggantikan film pelindung berbasis minyak bumi, inovasi ini berpeluang besar mendukung transisi menuju energi berkelanjutan sekaligus memberi dampak positif bagi ekonomi lokal dan lingkungan global.