Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Selasa pagi (2/9/2025), terdorong oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Laporan menyebutkan bahwa serangan drone oleh Ukraina memaksa penutupan fasilitas kilang Rusia yang menyumbang sekitar 17% kapasitas penyulingan nasional, setara dengan 1,1 juta barel per hari. Kondisi ini memicu kekhawatiran pasar akan ketatnya pasokan energi global.
Sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia, Rusia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan pasokan energi global. Penutupan sebagian kilang menyebabkan ketidakpastian yang mendorong harga minyak mentah naik ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Para pelaku pasar memperkirakan, jika gangguan berlanjut, tekanan terhadap harga minyak bisa semakin meningkat.
Pasar internasional merespons cepat terhadap potensi gangguan pasokan ini. Para analis menyoroti dampak luas terhadap biaya energi dan ekonomi global, terutama di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi lainnya. Industri minyak pun bersiap menghadapi kemungkinan kekurangan pasokan, sementara beberapa negara mempertimbangkan untuk menambah produksi guna menstabilkan pasar.
Ancaman gangguan pasokan dari kilang Rusia akibat konflik dengan Ukraina telah meningkatkan ketidakpastian di pasar minyak global, mendorong harga minyak mentah naik signifikan. Situasi ini menekankan pentingnya stabilitas geopolitik untuk menjaga pasokan energi dunia tetap aman dan berkelanjutan.