Jakarta menghadapi tantangan serius terkait pencemaran sungai, terutama di Sungai Ciliwung yang menjadi salah satu aliran utama di ibu kota. Limbah usaha, termasuk dari sektor kuliner, semakin memperparah kondisi sungai dan mengancam kesehatan masyarakat serta ekosistem perairan.
Berdasarkan kajian inventarisasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pada 2024, usaha kuliner tercatat sebagai penyumbang terbesar pencemaran limbah air di sepanjang Sungai Ciliwung. Aktivitas pengolahan makanan yang menghasilkan limbah cair tanpa pengelolaan memadai menjadi faktor utama kerusakan kualitas air sungai.
DLH Jakarta meminta seluruh pelaku usaha kuliner segera mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL). NIB menjadi identitas resmi legalitas usaha, sementara SPPL merupakan bentuk komitmen pelaku usaha dalam menerapkan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Untuk menekan pencemaran, pemerintah daerah memperketat pengawasan pembuangan limbah usaha sekaligus memberikan sosialisasi mengenai prosedur pengurusan dokumen lingkungan. Upaya ini diharapkan mendorong pelaku usaha kuliner agar lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan kualitas sungai.
Meski pengurusan NIB dan SPPL relatif mudah, masih banyak pelaku UMKM yang belum memahami prosedurnya atau terkendala sumber daya. DLH menegaskan perlunya dukungan dan pendampingan agar seluruh pelaku usaha bisa memenuhi kewajiban tersebut.
Kesadaran kolektif menjadi kunci utama dalam mengurangi pencemaran sungai di Jakarta. Dengan kepatuhan pelaku usaha kuliner terhadap aturan, didukung peran aktif masyarakat dan pemerintah, kualitas air Sungai Ciliwung diharapkan dapat pulih sehingga kembali menjadi sumber kehidupan yang sehat bagi warga Jakarta.
Pencemaran Sungai Ciliwung merupakan masalah serius yang menuntut komitmen nyata dari semua pihak. Melalui kewajiban mendaftarkan NIB dan membuat SPPL, pelaku usaha kuliner diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan, melindungi kesehatan masyarakat, dan memulihkan kualitas sungai di Jakarta.