PHE Posisikan Diri di Garis Depan Ketahanan Energi
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, kembali menegaskan komitmennya sebagai penopang ketahanan energi nasional. Dengan mengelola 24% wilayah kerja migas nasional, PHE menyumbang 69% lifting minyak domestik dan 37% lifting gas domestik, membuktikan perannya yang tak tergantikan.
Strategi Eksplorasi dan Produksi Hulu yang Diperkuat
PHE akan memperkuat eksplorasi berkualitas tinggi dan pengembangan lapangan baru, serta mengoptimalkan fasilitas produksi melalui pemeliharaan, integritas aset, dan revitalisasi fasilitas yang ada. Teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Chemical EOR juga akan diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Dekarbonisasi dan Teknologi Canggih
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju Net Zero Emission 2060, PHE mengembangkan teknologi dekarbonisasi seperti Carbon Capture and Storage / Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS). Potensi kapasitas penyimpanan karbon diperkirakan mencapai 7,3 gigaton di 11 lokasi prioritas.
Migas Sebagai Jembatan Transisi Energi
Meski tren energi bersih berkembang, gas bumi dan migas tetap dilihat sebagai bagian penting dari transisi energi. PHE menegaskan bahwa gas — sebagai energi fosil yang relatif lebih bersih — akan memainkan peran besar dalam bauran energi nasional.
Tantangan & Dukungan Kebijakan
Perubahan regulasi, iklim investasi, sinkronisasi perizinan, dan dukungan fiskal menjadi kunci agar strategi ini dapat berjalan lancar. PHE mengajak semua pemangku kepentingan untuk turut ambil bagian dalam menjaga keberlanjutan produksi migas nasional.
Kesimpulan
Dengan kombinasi eksplorasi agresif, peningkatan produksi hulu, dan adopsi teknologi dekarbonisasi seperti CCS/CCUS, PHE menegaskan bahwa ia bukan hanya sekadar produsen migas, tetapi juga agen perubahan menuju swasembada energi yang berkelanjutan.