Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyatakan bahwa Inspektur Tambang akan menginvestigasi insiden longsor di tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Hasil investigasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menentukan langkah selanjutnya, yang bisa berupa penghentian operasional tambang sementara atau permanen.
Saat ini, kegiatan operasional di tambang GBC dihentikan sementara karena proses evakuasi masih berlangsung. Tri Winarno menyebutkan bahwa insiden ini telah menurunkan kapasitas produksi Freeport sekitar 30%. Insiden yang terjadi pada 12 September 2025 ini menjebak tujuh pekerja. Hingga saat ini, tim penyelamat telah menemukan dua pekerja dalam kondisi meninggal dunia, sementara lima lainnya masih dalam pencarian. Kedua korban meninggal, Wigih Hartono dan Irawan, adalah teknisi listrik dari PT Cita Contract.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan duka cita mendalam dan menegaskan bahwa tim penyelamat bekerja tanpa henti meskipun menghadapi tantangan dan risiko yang besar. Ia juga memastikan perusahaan akan terus mendampingi dan memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban.