Raksasa smelter tembaga di Tiongkok mendesak pemerintah untuk mengendalikan kapasitas baru. Langkah ini diambil karena kompetisi yang ketat telah menekan biaya pengolahan hingga mencapai rekor terendah.
Menurut laporan dari Asosiasi Industri Logam Nonferrous Tiongkok, asosiasi tersebut telah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberlakukan kontrol yang lebih ketat terhadap proyek-proyek peleburan tembaga yang baru. Para eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Jinchuan Group Co. dan Jiangxi Copper Co., melaporkan adanya tekanan kompetisi yang intensif.
Biaya pengolahan tembaga telah anjlok hingga di bawah nol karena ekspansi smelter yang pesat, terutama di Tiongkok. Kondisi ini diperburuk oleh kelangkaan bijih tembaga, yang diperkirakan akan semakin parah akibat gangguan pasokan, termasuk penutupan sementara tambang Freeport-McMoRan di Indonesia.
Pemerintah Tiongkok sebelumnya juga telah mengambil tindakan terhadap persaingan berlebihan di sektor lain, seperti baja dan panel surya. Ekspansi kapasitas yang tidak terkendali telah menekan profitabilitas dan berkontribusi pada tekanan deflasi di ekonomi Tiongkok. Kini, pemerintah sedang mengkaji langkah-langkah untuk mengatur kapasitas smelter tembaga dan hasilnya diharapkan segera diumumkan.