Vyacheslav Chaus, kepala Administrasi Militer Regional Chernihiv, mengungkapkan melalui Telegram bahwa situasi energi di wilayah tersebut sangat genting, terutama di daerah perbatasan. Hampir 2.500 pelanggan kini mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia. Pernyataan ini disampaikan oleh Chaus dalam sebuah pernyataan resmi.
Chaus menambahkan bahwa tim perbaikan sedang bekerja di lokasi-lokasi yang memungkinkan dari segi keamanan. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para insinyur listrik yang berupaya memulihkan pasokan listrik di wilayah tersebut. Meskipun demikian, tantangan keamanan membuat proses pemulihan ini tidak mudah.
Departemen Perlindungan Sipil dan Pertahanan Administrasi Militer Regional Chernihiv menjelaskan bahwa 32 pemukiman di wilayah tersebut masih mengalami pemadaman listrik, dengan tiga di antaranya mengalami pemadaman sebagian. Kondisi ini menambah beban bagi penduduk yang sudah menghadapi berbagai kesulitan akibat konflik yang berkepanjangan.
Seperti yang dilaporkan Ukrinform sebelumnya, serangan gabungan besar-besaran terhadap jaringan listrik Ukraina pada 28 November telah merusak fasilitas energi di beberapa wilayah. Sejak malam Rabu, 27 November, Rusia telah melancarkan 188 serangan udara terhadap Ukraina, yang semakin memperburuk situasi energi di negara tersebut.
Krisis energi ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk tetapi juga menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah dalam memastikan pasokan listrik yang stabil. Upaya pemulihan terus dilakukan, namun ancaman serangan lebih lanjut membuat situasi tetap genting. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis ini dan melindungi infrastruktur energi dari serangan di masa depan.