Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kini tengah menggelar eksperimen penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite di sejumlah Pertashop. Walau izin resmi belum sepenuhnya terbit, langkah ini merupakan bagian dari upaya menilai kelayakan Pertashop dalam menjajakan BBM bersubsidi.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menyatakan bahwa eksperimen ini berlangsung di 27 Pertashop. “Hingga saat ini, uji coba telah dilaksanakan di 27 Pertashop yang diberi izin menjual Pertalite,” ungkap Erika dalam acara Hilir Migas Conference & Expo dan BPH Migas Awards 2024 di Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).
Eksperimen ini direncanakan berlangsung hingga akhir tahun 2024. Setelah itu, BPH Migas akan melakukan analisis menyeluruh terhadap hasil eksperimen tersebut. “Kami akan meninjau realisasinya hingga akhir tahun ini. Hasil analisis akan menjadi dasar keputusan apakah penjualan Pertalite di Pertashop akan dilanjutkan atau tidak,” jelas Erika.
Analisis ini penting untuk memastikan bahwa Pertashop dapat memenuhi standar dan persyaratan yang diperlukan untuk menjual BBM bersubsidi seperti Pertalite. Keputusan akhir akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk dampak terhadap konsumen dan kesiapan infrastruktur Pertashop.
Jika eksperimen ini sukses dan izin resmi dikeluarkan, Pertashop yang menjual Pertalite akan mengalami perubahan signifikan. Erika menyatakan bahwa Pertashop tersebut akan dikonversi menjadi SPBU Kompak. “Ketika mereka sudah mendapatkan izin untuk menyalurkan Pertalite, maka statusnya akan berubah menjadi SPBU Kompak,” ungkapnya.
Perubahan ini tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga mencakup peningkatan fasilitas dan layanan yang disediakan oleh Pertashop. SPBU Kompak diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan lebih efisien kepada konsumen.
Langkah BPH Migas ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap BBM bersubsidi, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh SPBU konvensional. Dengan adanya SPBU Kompak, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan Pertalite dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka peluang usaha baru di sektor hilir minyak dan gas bumi. Pertashop yang berhasil dikonversi menjadi SPBU Kompak akan menjadi bagian penting dari jaringan distribusi BBM di Indonesia.
Eksperimen penjualan Pertalite di Pertashop merupakan langkah strategis BPH Migas untuk memperluas akses BBM bersubsidi kepada masyarakat. Dengan analisis yang cermat dan keputusan yang tepat, diharapkan Pertashop dapat bertransformasi menjadi SPBU Kompak yang handal dan terpercaya. Keberhasilan inisiatif ini akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan sektor hilir minyak dan gas bumi di Indonesia.