JAKARTA – Dalam sebuah langkah yang mencerminkan visi strategis, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Keputusan ini diabadikan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 3 Januari 2025. Penunjukan ini diharapkan dapat mempercepat agenda hilirisasi sumber daya alam serta memastikan ketahanan energi nasional yang kokoh.
Dalam Keppres tersebut, Bahlil akan didampingi oleh enam wakil ketua yang berasal dari berbagai kementerian. Mereka adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Percepatan Hilirisasi Koordinasi Penanaman Modal, Roslan Roeslani; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid; dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Dukungan tidak hanya datang dari kalangan eksekutif, tetapi juga dari legislatif. Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Ade Ginanjar, memuji langkah Presiden Prabowo yang memilih Bahlil untuk posisi strategis ini.
Ade Ginanjar menyatakan bahwa kemampuan Bahlil yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar telah teruji dalam berbagai tugas penting. “Kemampuannya sudah terbukti. Saya yakin Ketua Umum Partai Golkar, Pak Bahlil, mampu mengemban tugas besar ini,” ujar Ade Ginanjar, Minggu (12/1/2025). Ade juga menyampaikan selamat atas kepercayaan yang diberikan kepada Bahlil. “Selamat untuk Ketua Umum Partai Golkar, Pak Bahlil Lahadalia. Tugas ini adalah amanah besar yang saya yakin akan dijalankan dengan baik,” tambahnya.
Penunjukan Bahlil sebagai Ketua Satgas ini diharapkan dapat mempercepat agenda hilirisasi sumber daya alam serta memastikan ketahanan energi nasional. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo Subianto serius dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan energi yang terintegrasi. Hilirisasi sendiri adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi sebelum dijual. Tugas Bahlil dan timnya adalah memastikan Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga menjadi pemain utama dalam rantai nilai global.
Dengan penunjukan ini, Bahlil dihadapkan pada tantangan besar untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia melalui hilirisasi. Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pemerintah berharap bahwa dengan kepemimpinan Bahlil, Indonesia dapat mencapai kemandirian energi dan memperkuat posisi dalam industri global.
Penunjukan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional merupakan langkah strategis yang diambil oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Bahlil diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Indonesia menuju kemandirian energi serta meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki. Keberhasilan dalam menjalankan tugas ini akan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.