INFOENERGI.ID – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan pernyataan terkait insiden ledakan pipa gas yang mengguncang Jalan Putra Harmoni, Putra Heights, Subang Jaya, Selangor, pada Selasa (1/4). Dalam pernyataannya, Anwar berharap agar para petugas yang bertugas di lokasi kejadian diberikan kemudahan dalam menjalankan tugas mereka.
Melalui unggahan di Instagram, Anwar Ibrahim juga meminta agar pemerintah negara bagian dan lembaga-lembaga terkait memberikan bantuan yang sesuai kepada para korban yang terdampak. “Saya juga meminta pemerintah negara bagian dan lembaga-lembaga yang terlibat untuk memberi bantuan yang sesuai ke korban pengungsi,” tulis Anwar.
Insiden kebakaran ini bermula dari kebocoran pipa gas yang terjadi pada Selasa pagi waktu setempat. Kebakaran tersebut melanda area dekat perumahan umum di Subang Jaya. Asisten Direktur Operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor, Ahmad Mukhlis Mukhtar, menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh kebocoran pipa gas sepanjang 500 meter.
Akibat kebakaran ini, sebanyak 112 orang terdampak dan 63 orang di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Tiga jam setelah ledakan terjadi, api masih terlihat membumbung tinggi di lokasi kejadian. Untuk alasan keamanan, polisi menutup akses ke area tersebut dan melarang masyarakat untuk mendekat.
Di lokasi kejadian, kendaraan pemadam kebakaran dan ambulans terlihat keluar-masuk untuk menangani situasi darurat. Polisi juga tampak membubarkan masyarakat yang berkumpul di sekitar lokasi untuk mengambil foto dan video, guna memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Insiden ledakan pipa gas di Subang Jaya ini menyoroti pentingnya penanganan cepat dan tepat dalam situasi darurat. Seruan Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk memberikan bantuan kepada korban menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana ini. Dengan kerjasama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat, diharapkan situasi dapat segera pulih dan korban mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.