INFOENERGI.ID – Di tengah upaya Singapura untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) dan meningkatkan keahlian digital, seperti yang tercantum dalam anggaran negara tahun 2025, ATxE 2025 akan menjadi ajang penting yang menjajaki berbagai tantangan dan peluang yang akan menentukan masa depan teknologi perusahaan. Pemerintah Singapura telah mengalokasikan anggaran sebesar SG$150 juta untuk “Enterprise Compute Initiative” guna memperluas akses AI bagi para pelaku bisnis. ATxE 2025 akan menyajikan perspektif berharga tentang pertumbuhan yang didorong oleh AI, ketahanan keamanan siber, serta inovasi digital berskala luas.
Poh Chi Chuan, Direktur Eksekutif, Pameran & Konferensi, Singapore Tourism Board, menyatakan, “Kami menggelar edisi kelima Asia Tech x Singapore (ATxSG) untuk memperkuat status Singapura sebagai destinasi utama ajang bisnis dan inovasi global, serta Kota MICE Terbaik di Dunia. Ajang ini berhasil menghadirkan berbagai pemimpin teknologi internasional, perusahaan, dan perumus kebijakan, membuktikan kemampuan kami dalam mengadakan ajang bisnis yang berdampak luas, serta mendorong kolaborasi positif. Lewat ATxEnterprise, kami memperlihatkan ekosistem bisnis Singapura yang sangat menarik, serta peran kami sebagai pintu gerbang strategis bagi kalangan perusahaan yang ingin berekspansi di Asia.”
ATxE akan mencakup sejumlah sesi diskusi panel menarik, presentasi inspiratif, serta sesi bincang-bincang interaktif yang membahas cara-cara untuk mengatasi tantangan terbesar dalam teknologi perusahaan. Pembahasan ini tidak hanya inspiratif, tetapi juga merangsang gagasan, mempererat kolaborasi, serta menyajikan pemikiran praktis. Beberapa topik diskusi yang akan dibahas antara lain:
Diskusi ini akan membahas bagaimana pelaku bisnis dapat memanfaatkan AI dalam skala luas, sekaligus menyeimbangkan inovasi dengan tata kelola, aspek keamanan, dan pertimbangan etis.
Menghadapi ancaman siber baru, tren regulasi, serta strategi pertahanan proaktif yang dapat meningkatkan keamanan perusahaan menjadi fokus utama dalam sesi ini.
Sesi ini akan menangani iklim regulasi global, kedaulatan data, kerangka kebijakan privasi, serta kepatuhan hukum lintas wilayah pada era tata kelola digital.
Mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan dan praktik hemat energi agar aktivitas operasional perusahaan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Diskusi ini akan membahas praktik terbaik untuk melindungi migrasi komputasi awan, daya tahan siber, keamanan tekfin, manajemen risiko uang kripto, dan Arsitektur Zero Trust.
Menggali perspektif internasional tentang tanggung jawab tata kelola AI dan dampaknya pada perusahaan global.
Strategi pemanfaatan AI, sistem robotik, dan otomatisasi guna memberdayakan berbagai pelaku bisnis dan industri akan menjadi fokus utama dalam sesi ini.
James Williams, Direktur Senior Acara, Informa Festivals, menekankan, “Teknologi tengah berkembang dengan sangat pesat. Maka, berbagai perusahaan harus mengatasi kompleksitas AI, keamanan siber, dan tata kelola digital global. Setelah AI terus menggerakkan pertumbuhan perusahaan, sesi AI Summit at ATxE menjadi forum khusus untuk pemimpin industri yang ingin menilai dampak besar dari AI, mulai dari inovasi dan otomatisasi hingga pertimbangan etis dan kerangka regulasi. Selain memamerkan inovasi, ATxEnterprise juga berperan sebagai wadah penting untuk memajukan kerangka regulasi, strategi, dan kolaborasi yang akan menentukan masa depan teknologi perusahaan.”
Dengan berbagai sesi dan diskusi yang dirancang untuk menjawab tantangan masa depan, ATxE 2025 diharapkan dapat menjadi platform yang memperkuat posisi Singapura sebagai pusat inovasi teknologi global. Ajang ini tidak hanya akan memfasilitasi pertukaran ide dan kolaborasi, tetapi juga akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan dan perkembangan teknologi perusahaan di Asia dan dunia.