INFOENERGI.ID, Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan rencana ambisius untuk mengubah batu bara menjadi Synthetic Natural Gas (SNG) dengan investasi senilai US$ 3,2 miliar atau setara dengan Rp 52,72 triliun, berdasarkan asumsi kurs Rp 16.477 per US$. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif untuk kebutuhan gas nasional dan menambah diversifikasi portofolio energi gas di Indonesia.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menyatakan bahwa perusahaan bekerja sama dengan PT PGN Persero untuk menilai potensi SNG sebagai pengganti Liquefied Natural Gas (LNG), terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Proyek ini direncanakan akan dibangun di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional.
Proyek hilirisasi ini akan memanfaatkan hingga 8,7 juta ton batu bara kalori rendah untuk menghasilkan sekitar 240 BBTUD SNG. PTBA akan berperan sebagai pemasok batu bara, sementara PGN akan menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk proyek ini. “Skema visi yang disiapkan adalah PTBA sebagai pemasok batu bara, sedangkan pembangunan pabrik dan konversi akan dilakukan oleh perusahaan pengelola berbentuk joint venture antara PTBA, PGN, dan Mitra Teknologi,” jelas Arsal.
Saat ini, PTBA dan PGN tengah menyusun Head of Agreement (HOA) dan akan segera melakukan feasibility study (FS) untuk mengevaluasi aspek teknis, keekonomian, dan formulasi harga yang kompetitif. Berdasarkan kajian sementara, SNG yang dihasilkan diproyeksikan akan lebih kompetitif dibandingkan dengan harga LNG impor pada tahun 2024.
Lebih lanjut, Arsal mengungkapkan bahwa pada tahun 2026, proyek ini diharapkan dapat memasuki tahap Front End Engineering Design (FEED), dengan target konstruksi dimulai pada tahun 2028. Jika semua berjalan sesuai rencana, operasi penuh diharapkan dapat dimulai pada tahun 2032. “Estimasi waktu konstruksi pabriknya memerlukan waktu sekitar 3,5 tahun, berdasarkan masukan dari calon mitra teknologi,” tambahnya.
Proyek ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama di wilayah Sumatera Selatan. Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.
Rencana hilirisasi batu bara menjadi SNG oleh PTBA dan PGN merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada LNG impor dan meningkatkan diversifikasi energi nasional. Dengan investasi yang signifikan dan kerjasama yang solid, proyek ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi ketahanan energi dan perekonomian Indonesia di masa depan.