Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa konsumsi listrik di lingkungan Kementerian BUMN berhasil dikurangi sebesar 18 persen. Capaian ini merupakan bagian dari implementasi efisiensi anggaran yang dilakukan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar kementerian dan lembaga memangkas pengeluaran.
Efisiensi tersebut mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menetapkan pemangkasan anggaran kementerian/lembaga (K/L) hingga Rp256 triliun. Sebagai tindak lanjut, Kementerian BUMN mulai menerapkan berbagai langkah penghematan energi di kantor pusat.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penggunaan lampu LED yang dilengkapi dengan sensor gerakan (motion sensor). Teknologi ini memungkinkan lampu menyala secara otomatis saat ada aktivitas di sekitarnya dan mati ketika tidak ada pergerakan, sehingga membantu menekan konsumsi listrik secara signifikan.
Pengurangan penggunaan listrik ini tidak hanya berdampak pada efisiensi anggaran, tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan lingkungan. Erick menegaskan bahwa langkah efisiensi tersebut akan terus diperluas untuk menjangkau aspek lain dalam operasional kementerian.
“Kami berkomitmen menjalankan efisiensi yang tidak hanya berdampak pada penghematan, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Erick Thohir dalam pernyataan resminya.
Keberhasilan Kementerian BUMN dalam menurunkan konsumsi listrik menjadi contoh konkret bagaimana inovasi teknologi dan kebijakan anggaran dapat berjalan beriringan. Ke depan, diharapkan instansi lain dapat mengikuti jejak serupa dalam membangun pemerintahan yang lebih hemat dan berkelanjutan.