Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha dari PT Pertamina (Persero), menyatakan kesiapannya untuk mengelola Blok Ambalat yang terletak di Laut Sulawesi, tepat di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan dalam memperkuat ketahanan energi nasional serta menunjukkan posisi Indonesia dalam pengelolaan wilayah migas strategis yang masih bersengketa.
Blok Ambalat memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang menjanjikan dan menjadi salah satu kawasan dengan potensi migas terbesar di Indonesia bagian timur. Lokasinya yang berada di wilayah maritim sengketa menjadikan pengelolaan blok ini tidak hanya penting dari sisi energi, tetapi juga dari perspektif geopolitik dan kedaulatan negara.
Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE, Edi Karyanto, mengungkapkan bahwa PHE saat ini mewakili Indonesia dalam proses diskusi lanjutan dengan perusahaan migas milik negara Malaysia, Petronas. Tujuannya adalah membangun kolaborasi strategis untuk bersama-sama mengembangkan Blok Ambalat, guna memastikan pengelolaan sumber daya berjalan efektif tanpa mengabaikan aspek diplomatik dan hukum internasional.
Proyek pengelolaan Blok Ambalat mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia, termasuk dalam hal regulasi dan diplomasi lintas negara. PHE juga berkomitmen untuk menerapkan teknologi modern serta prinsip keberlanjutan dalam proses eksplorasi dan produksi, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan laut.
Pengelolaan Blok Ambalat diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain mendorong peningkatan produksi migas nasional, proyek ini juga diharapkan menciptakan efek berganda melalui pembukaan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Langkah PHE dalam mengembangkan Blok Ambalat menandai sinergi antara strategi energi dan kepentingan geopolitik Indonesia. Melalui pendekatan kerja sama, teknologi, dan diplomasi, Blok Ambalat diharapkan tidak hanya menjadi sumber energi baru, tetapi juga simbol kedaulatan negara dalam pengelolaan sumber daya alam di wilayah perbatasan.