Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batu bara nasional mencapai sekitar 700 juta ton pada akhir tahun 2025. Sampai saat ini, produksi batu bara sudah menyentuh angka sekitar 350 juta ton, dan pemerintah optimis target tersebut bisa tercapai. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno.
Peningkatan produksi batu bara ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi domestik sekaligus mendongkrak ekspor. Berbagai kebijakan dan dukungan infrastruktur juga sedang disiapkan untuk menunjang efisiensi dan distribusi produksi batu bara.
Meski demikian, pemerintah tetap menempatkan perhatian serius terhadap isu lingkungan. Penerapan praktik pertambangan yang ramah lingkungan menjadi prioritas agar peningkatan produksi tidak mengorbankan kelestarian alam. Selain itu, teknologi modern dan digitalisasi proses penambangan juga digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi secara berkelanjutan.
Namun, tantangan seperti fluktuasi harga batu bara di pasar global dan isu perubahan iklim tetap menjadi perhatian. Pemerintah bersama pelaku industri terus mencari solusi agar target produksi dapat tercapai tanpa mengabaikan tanggung jawab lingkungan.
Dengan kerja sama yang sinergis antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan target produksi batu bara yang ambisius ini dapat dicapai dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang.