Pencarian Intensif Berbuah Hasil
Kepulauan Seribu — Setelah tiga hari operasi SAR tanpa henti, tim gabungan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) bersama Basarnas menemukan pekerja operator produksi yang terjatuh dari anjungan lepas pantai Cinta P1 (CINP1). Korban ditemukan pada Jumat (8/8) di sekitar lokasi kejadian dan telah dinyatakan meninggal dunia.
Proses Pemulasaran dan Pemakaman
Usai dievakuasi, jenazah dibawa ke RS Polri, Jakarta, untuk proses pemulasaran sebelum diserahkan kepada keluarga di Bogor. Pemakaman dilaksanakan pada Sabtu pagi (9/8).
Ucapan Belasungkawa dari Manajemen
Manajemen PHE OSES bersama perwakilan Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina (Persero) menyampaikan duka cita mendalam serta apresiasi atas dukungan berbagai pihak, termasuk KOMSAR Banten, selama proses pencarian.
Kronologi Insiden di Platform CINP1
Insiden “man overboard” terjadi pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 20.00 WIB saat korban melakukan pengecekan rutin di platform. Rekan kerja segera melakukan upaya awal dengan melempar pelampung keselamatan dan mengirimkan informasi melalui sistem komunikasi anjungan.
Operasi Pencarian yang Masif
Pencarian melibatkan tujuh kapal operasional, satu kapal RIB, satu sekoci, tim penyelam, ROV, helikopter pemantauan udara, serta drone untuk memperluas area pencarian. Basarnas mengerahkan KN SAR 247 Tetuka sebagai unsur utama evakuasi. Laporan lapangan juga menyebut dukungan helikopter dan drone thermal selama operasi.
Komitmen PHE OSES terhadap Keselamatan
PHE OSES menegaskan operasinya dijalankan sesuai standar HSSE dan menyatakan peristiwa ini sebagai pengingat pentingnya disiplin keselamatan demi mencegah kejadian serupa.
Dengan keberhasilan evakuasi ini, sinergi PHE OSES dan Basarnas menunjukkan profesionalisme penanganan darurat di lingkungan kerja berisiko tinggi serta pentingnya koordinasi lintas instansi dalam operasi SAR migas.