JAKARTA – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), menuntaskan pengawalan kapal penumpang legendaris milik PT Pelni, KMP Umsini, dari Makassar menuju galangan PT PAL Indonesia di Surabaya. Misi akhir Juli itu dilaksanakan dengan armada andalan AHTS Transko Moloko untuk operasi penarikan dan pendorongan kapal.
Keunggulan Armada Transko Moloko
Berkat kemampuan manuver yang tinggi dan daya tarik (bollard pull) yang kuat, Transko Moloko memastikan perjalanan KMP Umsini berlangsung aman hingga lokasi peremajaan di Surabaya. Kapal yang puluhan tahun melayani lintas antarpulau ini memasuki tahap revitalisasi guna mendukung operasional di masa mendatang.
Komitmen PTK dalam Logistik Maritim
Direktur Operasi PTK, Yudi Wibisono, menegaskan keberhasilan pengawalan ini merupakan wujud komitmen PTK memperkuat ketahanan logistik maritim nasional dan sinergi antar-BUMN. Ia menyebut kolaborasi erat dengan para pemangku kepentingan menjadi kunci lahirnya solusi logistik laut yang terintegrasi, sementara Transko Moloko merepresentasikan ketangguhan armada PTK menjaga kelancaran pelayaran nasional. (Keterangan disampaikan Jumat, 8/8).
Proses Towing yang Mematuhi Standar Keselamatan
Seluruh tahapan—mulai inspeksi lambung, koordinasi dengan pelabuhan, hingga pengamanan di laut—dijalankan sesuai standar keselamatan tinggi yang diterapkan PTK. Tantangan cuaca dan gelombang dihadapi dengan pengalaman panjang tim operasi laut agar misi berjalan tanpa kendala.
Kemampuan Maritim Indonesia yang Terbukti
Operasi ini menunjukkan kapasitas dan infrastruktur maritim Indonesia mampu menangani proyek kompleks. PTK kembali menegaskan perannya sebagai tulang punggung logistik maritim Pertamina Group sekaligus mitra strategis dalam menjaga konektivitas laut nasional.
Dengan capaian tersebut, PTK bukan hanya sukses menuntaskan operasi yang menantang, tetapi juga turut mendorong pembangunan ekosistem transportasi laut yang modern dan berkelanjutan.