Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), yakni avtur ramah lingkungan hasil produksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, kini menjadi salah satu program unggulan dekarbonisasi perusahaan. Direktur Operasi KPI Pusat, Didik Bahagia, menyampaikan hal ini di hadapan Komisaris Utama Pertamina (Persero), Mochamad Iriawan, saat kunjungan Jejak Keberlanjutan #2 di Gedung Patra Graha Cilacap, Rabu (27/8).
Didik menjelaskan bahwa capaian Kilang Cilacap dalam memproduksi Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah menjadi tonggak penting bagi pengembangan bahan bakar berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen Pertamina dalam mendukung peta jalan transisi energi nasional melalui inovasi energi bersih.
Sustainable Aviation Fuel adalah bahan bakar penerbangan yang dibuat dari sumber terbarukan, berbeda dengan avtur konvensional, SAF mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan. Produksi di Cilacap memanfaatkan teknologi modern untuk mengolah bahan baku seperti minyak jelantah dan limbah organik, menjadikannya pusat produksi utama untuk avtur ramah lingkungan.
Langkah ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi jejak karbon sektor aviasi, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja baru. Meskipun biaya produksi SAF relatif tinggi dibanding avtur konvensional, permintaan global yang meningkat membuka peluang besar bagi Pertamina untuk memimpin pasar bahan bakar berkelanjutan di Asia Tenggara.
Dengan inovasi ini, Pertamina menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia, membuka jalan bagi masa depan aviasi yang lebih hijau dan berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan energi bersih secara global.