Wilayah Asia Pasifik mencatat capaian besar dalam pembangunan energi dengan semakin meratanya akses listrik. Hampir seluruh penduduk di kawasan ini kini menikmati manfaat elektrifikasi, sebuah kemajuan yang membawa dampak signifikan bagi kualitas hidup masyarakat serta perkembangan ekonomi di berbagai negara.
Kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan mencapai elektrifikasi penuh pada tahun 2030, menjadikannya tonggak penting dalam pembangunan berkelanjutan global. Namun, Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) mengingatkan bahwa pencapaian di bidang energi tidak sepenuhnya berjalan seimbang.
Dalam Laporan Tren Regional tentang Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan yang dirilis pada 3 September 2025, ESCAP menyoroti bahwa meskipun elektrifikasi hampir tuntas, kemajuan di aspek lain masih tertinggal. Pertumbuhan energi terbarukan dinilai berjalan terlalu lamban, upaya meningkatkan efisiensi energi cenderung stagnan, dan isu akses terhadap peralatan memasak bersih masih belum mendapat perhatian memadai.
Temuan ini menunjukkan bahwa pemerintah di Asia Pasifik perlu memperkuat kebijakan energi bersih dengan mendorong investasi pada sumber terbarukan seperti tenaga surya dan angin, sekaligus memperbaiki standar efisiensi energi. Dukungan internasional dan kerjasama antarnegara di kawasan juga menjadi kunci untuk mempercepat adopsi teknologi hijau dan menjawab tantangan transisi energi.
Akses listrik di Asia Pasifik mendekati titik merata, tetapi masa depan energi berkelanjutan masih penuh tantangan. Tanpa percepatan adopsi energi terbarukan, peningkatan efisiensi, dan penyediaan solusi memasak bersih, pencapaian elektrifikasi tidak akan cukup untuk memenuhi tujuan energi berkelanjutan kawasan ini.