Irak tengah berunding dengan Exxon Mobil Corp. terkait pembangunan fasilitas penyimpanan minyak di Asia maupun pasar lain tempat minyak mentahnya dijual. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan minyak yang berkelanjutan bagi pelanggan, terutama selama masa krisis, sekaligus memperkuat posisi Irak di pasar global.
Perusahaan pemasaran minyak negara Irak, SOMO, tengah mengevaluasi lokasi potensial, termasuk Singapura, yang dikenal sebagai pusat logistik minyak di Asia. Direktur Jenderal SOMO, Ali Nizar, menyatakan bahwa Irak juga terbuka untuk lokasi lain yang memungkinkan menjangkau pasar utama, baik di Asia maupun Eropa.
ExxonMobil, sebagai perusahaan minyak multinasional, memiliki pengalaman dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk membangun serta mengelola fasilitas penyimpanan minyak. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi minyak Irak dan menekan biaya operasional, sehingga Irak dapat lebih optimal melayani permintaan pasar.
Meskipun prospek kerja sama ini menjanjikan, Irak menghadapi sejumlah tantangan, seperti regulasi lokal, persaingan dengan negara lain, serta fluktuasi harga minyak global. Namun, dengan strategi tepat dan dukungan ExxonMobil, Irak optimis dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk memperkuat distribusi minyaknya.
Negosiasi antara Irak dan ExxonMobil untuk pembangunan gudang minyak di Asia, khususnya Singapura, menunjukkan upaya negara tersebut untuk memperkuat pasarnya dan memastikan ketersediaan pasokan yang stabil bagi pelanggan. Keberhasilan proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam strategi energi dan ekspansi pasar minyak Irak ke masa depan.