Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga terus mempertegas komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah penyediaan produk Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel, yang merupakan bahan bakar ramah lingkungan berbasis nabati.
Dalam implementasi pemanfaatan HVO, Pertamina Patra Niaga menjalin kemitraan dengan Princeton Digital Group (PDG), penyedia pusat data terkemuka di Asia Pasifik. Melalui kerjasama ini, HVO digunakan sebagai bahan bakar diesel untuk mendukung operasional data center PDG di Indonesia.
HVO mampu menekan emisi karbon secara signifikan dibandingkan dengan bahan bakar fosil konvensional. Selain lebih ramah lingkungan, pemanfaatan HVO juga dapat mendorong kemandirian energi nasional karena dapat diproduksi dari sumber daya nabati dalam negeri. Dari sisi ekonomi, langkah ini membuka peluang baru bagi industri energi terbarukan serta memberikan nilai tambah pada rantai pasok energi nasional.
Meski memiliki potensi besar, pemanfaatan HVO masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait biaya produksi yang relatif tinggi dan kebutuhan infrastruktur pendukung. Untuk itu, dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi dan insentif energi terbarukan sangat diperlukan agar adopsi HVO semakin luas di berbagai sektor, termasuk sektor digital.
Melalui kemitraan dengan PDG, Pertamina menunjukkan langkah progresif dalam menghadirkan energi bersih bagi sektor digital di Indonesia. Inisiatif ini menjadi bagian penting dari upaya transisi energi nasional, sekaligus memperkuat posisi HVO sebagai salah satu solusi utama untuk mencapai target pengurangan emisi dan ketahanan energi berkelanjutan.