Pertemuan eksekutif dan pedagang minyak terbesar di Asia pekan ini menyoroti dua pertanyaan utama yang terus muncul: berapa banyak minyak yang dibeli China untuk cadangan strategisnya, dan sampai kapan Beijing akan terus melakukannya?
China, sebagai konsumen minyak terbesar dunia, memiliki cadangan strategis yang jumlah pastinya jarang diungkapkan. Negara ini memanfaatkan kesempatan harga minyak rendah dalam beberapa tahun terakhir untuk menambah cadangan, sekaligus mengantisipasi fluktuasi pasar global. Strategi ini tidak hanya mengamankan pasokan dalam negeri, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam mengelola harga dan pasokan minyak di tingkat global.
Permintaan dari China menjadi faktor penting dalam menopang pasar minyak dunia. Tanpa dukungan dari pembelian jangka pendek ini, prospek pasar terlihat suram, terutama karena pasokan baru akan datang dari OPEC+ dan negara produsen lainnya, sementara konsumsi minyak global mulai tertekan oleh faktor-faktor seperti adopsi kendaraan listrik yang semakin cepat.
Kebijakan cadangan minyak China tetap menjadi misteri bagi pasar internasional, namun langkah Beijing dalam mengelola cadangannya akan terus mempengaruhi stabilitas dan dinamika pasar minyak global di tengah ancaman kelebihan stok.