Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan bahwa perusahaannya masih dalam tahap negosiasi untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina. Hal ini terjadi meskipun kargo base fuel impor yang dibawa oleh Pertamina telah tiba di Indonesia.
Pakar energi dari UGM, Fahmy Radhi, memprediksi negosiasi ini alot karena Pertamina pasti akan mengambil keuntungan dari penjualan BBM. Hal ini akan membuat harga jual ke BP-AKR lebih tinggi dibandingkan jika mereka mengimpor sendiri, sehingga keuntungan perusahaan swasta akan tergerus.
Menurut PT Pertamina Patra Niaga (PPN), meskipun kargo base fuel telah tiba, beberapa perusahaan swasta masih membutuhkan waktu untuk berkoordinasi sebelum menyerahkan kebutuhan kuota BBM tambahan. Situasi ini bertentangan dengan janji Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, bahwa stok BBM di SPBU swasta akan kembali normal dalam waktu tujuh hari.