Negara-negara anggota OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk kembali menaikkan produksi minyak dalam jumlah kecil pada Desember mendatang. Pertemuan daring yang dijadwalkan pada Minggu ini akan menjadi ajang diskusi lebih lanjut mengenai rencana tersebut, menurut informasi dari tiga delegasi yang terlibat dalam pembahasan.
Kelompok produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi ini dikabarkan tengah membahas kenaikan produksi sekitar 137.000 barel per hari. Angka ini serupa dengan penambahan produksi yang telah dilakukan pada bulan Oktober dan November. Para delegasi yang terlibat dalam diskusi ini memilih untuk merahasiakan identitas mereka karena sifat pembahasan yang tertutup.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan bahwa kenaikan kecil ini dianggap sebagai skenario dasar oleh para delegasi. Pembahasan lebih lanjut akan dilanjutkan pada Minggu melalui konferensi video yang dijadwalkan pukul 17.00 waktu Wina, menurut salah satu delegasi.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya secara bertahap mengembalikan 1,65 juta barel per hari produksi yang sempat dihentikan dua tahun lalu. Sebelumnya, mereka telah memulihkan sebagian besar pasokan pada awal tahun ini. Langkah ini tetap dilakukan meskipun ada tanda-tanda surplus pasokan yang telah lama diantisipasi, serta peringatan mengenai potensi kelebihan pasokan yang lebih besar tahun depan.
Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris memperkirakan bahwa pasokan global dapat melampaui permintaan hingga lebih dari 3 juta barel per hari pada kuartal ini. Surplus ini diprediksi bisa meningkat menjadi yang terbesar dalam sejarah pada tahun depan, setidaknya secara teoretis.
Meskipun demikian, realisasi peningkatan produksi OPEC+ sejauh ini masih jauh di bawah target resmi. Beberapa negara berupaya menebus kelebihan produksi sebelumnya, sementara yang lain mengalami kesulitan dalam menambah pasokan. Akibatnya, dampak terhadap pasar menjadi lebih terbatas.
Pertimbangan OPEC+ untuk menaikkan produksi minyak pada Desember mendatang menunjukkan upaya mereka dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan global. Meskipun menghadapi tantangan dalam realisasi target produksi, langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap stabilitas pasar minyak dunia. Dengan pertemuan yang akan datang, keputusan akhir mengenai kenaikan produksi ini akan menjadi perhatian utama bagi para pelaku industri dan pengamat pasar.
