Bandung – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan berkomitmen dalam penyediaan sumber energi baru terbarukan. Komitmen tersebut berupa penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT Geo Dipa Energi (Persero) (GeoDipa), salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban menegaskan komitmen terkait transisi energi yang ramah lingkungan.
Rionald menyebutkan bahwa beberapa tahun terakhir ini GeoDipa tidak menerima PMN. Tercatat, GeoDipa menerima PMN pada tahun 2015 Rp607 miliar dan pada tahun 2020 Rp700 miliar. Selain bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan memperbaiki struktur permodalan GeoDipa, penambahan PMN tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan proyek Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Dieng 2 dan PLTP Patuha 2 yang masing-masing berkapasitas 55 MW untuk meningkatkan kapasitas terpasang dari 120 MW menjadi 230 MW dan diharapkan nantinya dapat terus bertambah.
Selain PMN, pemerintah juga memberikan dukungan agar GeoDipa bisa mendapatkan bantuan dari multilateral institution. Menurut Rionald, institusi multilateral ini berminat dengan green energy yang selama ini dikembangkan oleh GeoDipa. Dengan dukungan yang ada, GeoDipa terus mengembangkan pembangkit listrik geothermal dan memiliki beberapa wilayah proyek yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Meirijal Nur menambahkan bahwa Pemerintah bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia yang juga salah satu SMV Kementerian Keuangan, memberikan dukungan kepada GeoDipa berupa Penjaminan Pemerintah (Government Guarantee) dengan total penjaminan USD335 juta. Dukungan penjaminan ini diperuntukkan untuk pembangunan proyek PLTP Dieng 2 dan PLTP Patuha 2.
Lebih lanjut, Direktur Pengembangan Niaga dan Eksplorasi GeoDipa Ilen Kardani mengatakan PLTP Patuha memiliki potensi mencapai 400 MW, dengan kapasitas terpasang sebesar 55 MW. Selama sepuluh tahun (2015-2024) beroperasi, PLTP Patuha Unit 1 telah memberikan kontribusi penyaluran listrik sejumlah 4.018.100 KWh. Dan saat ini, dengan dukungan penambahan PMN, GeoDipa sedang melakukan pengembangan PLTP Patuha Unit 2 dengan kapasitas 55 MW.
Pada tahun 2024 ini, GeoDipa terus berupaya untuk meningkatkan kinerja pengelolaan panas bumi pada PLTP yang dikelolanya. Berbagai wujud upaya GeoDipa meliputi implementasi teknologi GEOREC terbaru, ekspansi proyek, dan pemeliharaan preventif berbasis kondisi untuk memastikan peralatan pada PLTP tetap dalam kondisi optimal dan beroperasi dengan efisiensi tinggi