Minggu, 8 Jun 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Migas > Strategi PT Pertamina International Shipping Menghadapi Disrupsi Rantai Pasok Energi
Migas

Strategi PT Pertamina International Shipping Menghadapi Disrupsi Rantai Pasok Energi

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 19 November 2024 8:41 am
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) telah merumuskan serangkaian strategi kunci untuk menavigasi tantangan disrupsi rantai pasok energi yang semakin rumit. Hal ini diungkapkan dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition & Conference (ADIPEC) 2024 yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pekan lalu.

CEO PIS, Yoki Firnandi, menyoroti tiga tantangan utama yang dihadapi industri pelayaran saat ini: ketegangan geopolitik akibat konflik di Ukraina dan Timur Tengah, perang tarif antara Amerika Serikat dan China, serta dampak perubahan iklim. “Sebagai perusahaan maritim, PIS sangat menyadari dampak negatif dari ketegangan ini. Kami merasa perlu untuk terus beradaptasi di tengah situasi yang semakin tidak menentu,” ujar Yoki dalam forum CEO ADIPEC bertajuk “Winds of Change in Global Trade and The Role of Shipping for Economic Stability”.

Dampak Ketegangan Geopolitik terhadap Rantai Pasok Energi

Yoki menjelaskan bahwa ketegangan akibat agresi militer Rusia telah berdampak besar pada rantai pasokan energi global. Negara-negara Uni Eropa segera menerapkan kebijakan yang membatasi pergerakan kapal Rusia, yang menyebabkan peningkatan aktivitas kapal gelap (ghost ships). Kapal-kapal ini beroperasi dengan mematikan sistem AIS (Automatic Identification System), sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk melacak keberadaan mereka dan meningkatkan risiko kecelakaan di perairan internasional.

Untuk mengatasi masalah ini, PIS secara rutin melakukan verifikasi untuk memastikan latar belakang kapal yang disewa dari pihak ketiga. “Dalam proses pengadaan kapal charter, kami memeriksa riwayat kepemilikan kapal, termasuk sejarah operasional dan reputasi pemilik kargo. Kami juga memantau potensi risiko dan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan,” jelas Yoki.

Optimalisasi Teknologi dan Diversifikasi Rute

PIS telah mengoptimalkan digitalisasi dan menggunakan teknologi mutakhir seperti artificial intelligence (AI) untuk pengawasan real-time dan akurat terhadap kapal-kapal PIS di daerah rawan. Selain itu, PIS juga menggalakkan diversifikasi rute, terutama di negara-negara Afrika dan Eropa. Saat ini, PIS memiliki tiga kantor perwakilan di Singapura (PIS Asia Pacific), Dubai (PIS Middle East), dan London (PIS Europe) untuk memperluas jaringan dan rute internasional. PIS baru saja membuka rute baru ke negara-negara Baltik, dan kini telah berlayar ke 65 rute internasional.

Komitmen terhadap Bisnis Hijau dan Pengurangan Emisi

PIS juga berkomitmen untuk meningkatkan presentasi kargo hijau dalam operasional bisnisnya. PIS menargetkan peningkatan pendapatan bisnis hijau hingga 34% dari total pendapatan perusahaan, melalui pasar bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan Amonia. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, PIS menargetkan penurunan emisi CO2 dari operasional perusahaan hingga 32% pada 2034. Untuk mencapai target ini, PIS telah mengembangkan inovasi seperti teknologi energy saving devices, desain kapal ramah lingkungan, dan teknologi dual-fuel yang meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar hingga 30%.

Pentingnya Kolaborasi dalam Menghadapi Ketidakpastian

Yoki menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berdampak negatif pada masa depan industri maritim. “Di era globalisasi yang semakin terhubung, PIS tidak bisa menghadapi tantangan ini sendirian. Kami melihat pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan, baik dari sisi regulator maupun pelaku industri, untuk mencari solusi terbaik demi masa depan industri shipping dan kesejahteraan masyarakat dunia,” jelas Yoki.

Dengan strategi-strategi ini, PIS menunjukkan komitmen kuat dalam menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi serta keberlanjutan lingkungan.

TAGGED:BusinessEngineeringFeaturedHotMigasPertamina
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article Pertamina Memimpin Inovasi CCS/CCUS di Indonesia untuk Reduksi Emisi Karbon
Next Article Pemerintahan Prabowo-Gibran Menitikberatkan Swasembada Energi melalui Penguatan Industri Hulu Migas
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Pemadaman Listrik di Copesville: Kekhawatiran Warga Terhadap Makanan dan Keamanan

Penduduk Copesville di Pietermaritzburg kini memasuki hari kedua tanpa aliran listrik, menyusul pemadaman yang dimulai…

By Redaksi InfoEnergi

Indeks Energi Nifty: Peluang Strategis di Tengah Koreksi Teknis

Indeks Energi Nifty saat ini berada di ambang koreksi teknis kecil dalam jangka pendek, membuka…

By Redaksi InfoEnergi

Pertumbuhan Energi Terbarukan di Kazakhstan: Tantangan dan Peluang di Tahun 2024

Di tengah lanskap energi yang terus berkembang, sektor energi terbarukan di Kazakhstan menunjukkan pertumbuhan yang…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

Migas

Realisasi Distribusi BBM dan Gas Bumi di Sektor Hilir Migas Tahun 2024

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Peluang Gemilang Bisnis Perkapalan Menurut SKK Migas

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Skema Subsidi BBM Baru Segera Diumumkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

By Redaksi InfoEnergi
Migas

Penggabungan Aset Minyak dan Gas Lepas Pantai Inggris oleh Shell dan Equinor

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?