Anggota Komisi IV DPR RI, Eko Wahyudi, menegaskan bahwa kuota dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional, termasuk untuk kebutuhan nelayan dan petani, berada dalam kondisi aman dan terkendali. Ia menjelaskan bahwa kelangkaan yang sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta bukan disebabkan oleh keterbatasan stok, melainkan karena persoalan manajemen rantai pasok (supply chain) yang belum sepenuhnya menyesuaikan dengan kuota serta adanya kelonggaran terhadap permintaan akibat faktor brand loyalty konsumen.
Dalam keterangan resminya, Eko Wahyudi menyampaikan bahwa pemerintah bersama DPR telah melakukan langkah pengawasan intensif untuk menjamin distribusi BBM bersubsidi tetap lancar. “Kuota impor BBM nonsubsidi untuk SPBU swasta tahun ini bahkan sudah meningkat 110 persen dibanding tahun sebelumnya,” ungkapnya.
BBM subsidi menjadi kebutuhan vital bagi nelayan dan petani dalam menjalankan aktivitas produktif. Bagi nelayan, BBM dibutuhkan untuk mengoperasikan kapal dan alat tangkap, sementara bagi petani digunakan dalam mesin pengolahan lahan dan irigasi. Kepastian pasokan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran usaha mereka.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama lembaga terkait terus melakukan pemantauan di lapangan untuk memastikan distribusi BBM sesuai peruntukannya. Dengan pengawasan ketat, diharapkan potensi penyalahgunaan maupun gangguan distribusi dapat dicegah.
Kepastian pasokan ini disambut positif oleh masyarakat, terutama nelayan dan petani yang sangat bergantung pada BBM subsidi. Mereka berharap pemerintah dan DPR dapat menjaga konsistensi pasokan agar aktivitas ekonomi di sektor pertanian dan perikanan tetap berjalan stabil.
Jaminan DPR mengenai ketersediaan BBM mempertegas bahwa stok nasional masih aman. Meski sempat terjadi kelangkaan di beberapa SPBU swasta, persoalan tersebut lebih kepada manajemen rantai pasok, bukan keterbatasan kuota. Dengan meningkatnya impor BBM nonsubsidi dan pengawasan yang diperketat, diharapkan kebutuhan energi masyarakat, khususnya nelayan dan petani, dapat terus terpenuhi secara merata.
