Industri mode saat ini tengah mengalami metamorfosis besar akibat kemunculan fast fashion, kekhawatiran terhadap produksi yang berkelanjutan, dan pengaruh media sosial yang semakin mendominasi perilaku konsumen. Di tengah dinamika ini, z-emotion, sebuah perusahaan teknologi mode, hadir dengan teknologi simulasi pakaian 3D yang mengubah cara pakaian dirancang, diproduksi, dan dipasarkan.
Proyek-proyek dengan merek ternama seperti Louis Vuitton dan Nike menunjukkan bagaimana z-emotion menggabungkan teknologi yang awalnya dikembangkan untuk industri game dan hiburan dengan proses bisnis mode. Ini menciptakan konvergensi industri yang meningkatkan efisiensi, inovasi, dan keterlibatan pelanggan.
Industri mode adalah salah satu industri terbesar di dunia dengan pengaruh yang meluas dalam budaya kontemporer. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi digital mulai mengubah cara pakaian dirancang, diproduksi, dipasarkan, dan dijual. Perusahaan teknologi mode yang berbasis di Seoul, Korea, z-emotion, memimpin transformasi digital ini dengan menyediakan alat simulasi 3D canggih untuk pembuat pakaian dan pengecer.
Dalam beberapa tahun terakhir, desain dan produksi mode terganggu oleh munculnya fast fashion, yang menuntut pembuat pakaian untuk berinovasi dengan cepat untuk meniru tampilan runway terbaru dengan biaya rendah. Pasar fast fashion global diprediksi akan tumbuh hingga USD $197 miliar pada tahun 2028, membawa dampak negatif terhadap lingkungan akibat produksi yang boros, bahan yang tidak dapat didaur ulang, dan mentalitas membuang yang didorongnya pada pembeli. Di sisi lain, tren ini diimbangi oleh permintaan yang semakin besar dari konsumen yang sadar lingkungan untuk mode berkelanjutan—pakaian berkualitas yang dibuat dengan metode produksi ramah lingkungan.
Model digital dari pakaian dalam pertunjukan mode Louis Vuitton dibuat menggunakan perangkat lunak desain pakaian z-weave dari z-emotion. Z-emotion telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam menghadapi tantangan industri mode dengan teknologi. Pendiri dan CEO perusahaan, Han Dong Soo, memiliki latar belakang dalam mengembangkan teknologi simulasi untuk efek visual di perusahaan semikonduktor AS, AMD. Han memimpin pengembangan perangkat lunak desain kain z-weave dari z-emotion, sebuah mesin simulasi 3D yang memungkinkan pembuat pakaian menciptakan pakaian digital yang nyata untuk merampingkan seluruh proses desain dan produksi mode.
Menggunakan alat desain dan simulasi 3D dari z-emotion, desainer dapat membuat koleksi pakaian secara digital, memvisualisasikan dan menyesuaikan pakaian pada avatar yang detail untuk pemasangan virtual yang akurat. Dengan kemampuan simulasi kain 3D, mereka dapat menilai bagaimana pakaian mengalir dan berfungsi dalam berbagai kondisi sebelum memproduksi sampel fisik. Proses desain 3D juga membantu mereka mempercepat tinjauan, iterasi, dan persetujuan, serta menciptakan pola yang meminimalkan limbah material untuk produksi yang lebih berkelanjutan.
Menggunakan sistem penataan virtual untuk situs e-commerce Nike, pelanggan dapat menyesuaikan avatar, mencoba berbagai pakaian, dan membagikan tampilan favorit mereka di media sosial. Teknologi z-emotion juga menciptakan cara baru bagi konsumen untuk berinteraksi dengan merek mode. Pada tahun 2022, kolaborasi perusahaan dengan Nike Korea menawarkan pelanggan sistem penataan virtual melalui pengalaman belanja 3D interaktif. Dalam kampanye online, anggota dapat mendaftar untuk memasuki showroom digital di situs e-commerce Nike dan menyesuaikan avatar, menciptakan gaya dari berbagai kombinasi pakaian dan aksesori Nike, memilih tampilan favorit mereka, dan membagikannya di media sosial.
Selain bisnis pakaian fisik, peluang baru untuk mode virtual muncul dalam proyek animasi digital dan game. Dalam kolaborasi dengan Korea’s National Busan Gugak Center, sebuah tempat seni pertunjukan dan museum, z-emotion mengubah kostum tradisional, tarian, dan musik menjadi konten 3D imersif untuk pameran yang merayakan warisan budaya. Menggunakan data penangkapan gerak, tim z-emotion mengembangkan avatar dan menciptakan pakaian dengan teknologi simulasi untuk menciptakan kembali pakaian bersejarah dalam detail 3D yang kaya.
Meskipun memiliki potensi yang menjanjikan, teknologi solar terapung masih menghadapi tantangan yang perlu diatasi untuk adopsi yang lebih luas. Biaya awal yang tinggi dan dampak lingkungan adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan inovasi berkelanjutan dan kebijakan pemerintah yang mendukung, adopsi yang lebih luas dapat tercapai.
Teknologi simulasi 3D dari z-emotion memiliki potensi untuk secara signifikan mengubah masa depan produksi mode, menyediakan solusi yang dapat diskalakan dan berkelanjutan untuk permintaan energi terbarukan yang terus meningkat. Dengan memanfaatkan area permukaan badan air yang luas, solar terapung dapat membantu mengatasi keterbatasan lahan yang dihadapi oleh ladang solar tradisional, sekaligus menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dan mengurangi dampak lingkungan seperti penguapan air.