JAKARTA – Dalam survei terkini yang digelar oleh Center of Economic and Law Studies (Celios), Budi Arie Setiadi dan Bahlil Lahadalia tercatat dalam daftar sepuluh menteri dengan performa terburuk selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Selain mereka, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai juga dinilai memiliki kinerja yang kurang memuaskan.
Bahlil Lahadalia saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sementara Budi Arie Setiadi adalah Menteri Koperasi. Survei ini menempatkan Bahlil di posisi ketiga dalam daftar menteri dengan kinerja terburuk, di bawah Natalius Pigai dan Budi Arie Setiadi.
Survei yang dilakukan Celios menggunakan metode penilaian ahli, di mana 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel dilibatkan. Para jurnalis ini dipilih karena dianggap memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.
Setiap panelis diminta memberikan peringkat terkait kinerja para menteri berdasarkan lima indikator utama: pencapaian program, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan koordinasi, tata kelola anggaran, serta komunikasi kebijakan. Para jurnalis yang terlibat berasal dari berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan.
Namun, hasil survei ini ditolak oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham. Menurutnya, penilaian yang menempatkan Bahlil Lahadalia dalam daftar menteri dengan kinerja terburuk tidak objektif. “Salah satu lembaga survei memberikan penilaian yang menurut pandangan kami itu sangat tidak objektif dan sangat tidak realistis,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Idrus menilai bahwa kinerja Bahlil selama menjabat sebagai Menteri ESDM sangat positif dan menyayangkan hasil survei yang dianggap menyesatkan. “Setelah kami pelajari, ternyata penilaian yang diberikan hanya pada sektor tertentu dan tidak dilihat dalam perspektif yang lebih menyeluruh, yang lebih komprehensif,” imbuhnya.
Di sisi lain, Budi Arie Setiadi, yang juga masuk dalam daftar menteri dengan kinerja terburuk, baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait kasus Judol yang melibatkan belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Setelah diperiksa selama enam jam di Bareskrim Polri, Budi Arie memastikan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Menteri Koperasi ini menegaskan bahwa tidak ada pejabat atau staf ahlinya yang terlibat dalam aksi haram tersebut. “Tidak ada indikasi apa pun yang bisa menyeret saya secara hukum,” ungkap Budi Arie kepada Kompas.com. Ia juga memastikan bahwa tidak ada orang Pro Jokowi yang terlibat dalam kasus yang memalukan Komdigi tersebut.
Diketahui, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan 26 orang sebagai tersangka terkait skandal judi online yang melibatkan oknum pegawai di Kemenkomdigi. Para tersangka memiliki peran masing-masing, mulai dari bandar, pemilik atau pengelola website, hingga agen pencari situs judi. Selain itu, ada juga yang berperan sebagai penampung uang setoran dari agen hingga memverifikasi website judol agar tidak terblokir.
Survei Celios yang menempatkan Budi Arie Setiadi dan Bahlil Lahadalia dalam daftar menteri dengan kinerja terburuk menimbulkan kontroversi dan penolakan dari beberapa pihak. Sementara itu, Budi Arie terus berupaya membersihkan namanya dari kasus Judol yang melibatkan pegawai Kemenkomdigi. Ke depan, diharapkan ada evaluasi lebih mendalam dan komprehensif terhadap kinerja para menteri agar dapat memberikan gambaran yang lebih objektif dan menyeluruh.