Dar es Salaam, Tanzania – Para pemimpin Afrika telah mengikrarkan tekad pada hari Selasa untuk menyediakan listrik yang terjangkau bagi 300 juta jiwa di seluruh benua dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Janji ini, yang dikenal sebagai Deklarasi Energi Dar es Salaam, diumumkan dalam KTT Energi Afrika di Pusat Konvensi Internasional Julius Nyerere di bagian timur Tanzania.
KTT ini dihadiri oleh 25 presiden Afrika dan 1.000 delegasi, dengan fokus pada “Misi 300,” yang menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengatasi defisit energi di Afrika. Saat ini, 71 juta orang tidak memiliki akses ke listrik, yang menjadi hambatan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
“Deklarasi ini merupakan titik balik bagi masa depan energi Afrika,” kata Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan. “Kami berkomitmen untuk menyediakan listrik yang terjangkau dan andal untuk mengubah kehidupan dan perekonomian di seluruh benua.”
Para pemimpin menekankan pentingnya investasi dalam energi terbarukan, termasuk tenaga surya dan hidroelektrik, serta berjanji untuk meningkatkan infrastruktur dan menerapkan kebijakan yang menarik keterlibatan sektor swasta. Tanzania, sebagai pemain kunci dalam Jaringan Listrik Afrika Timur, berencana meningkatkan produksi listrik sebesar 2.463 megawatt pada tahun 2030, yang membutuhkan pendanaan sebesar $13 miliar.
Inisiatif ini didukung oleh $40 miliar dari Bank Pembangunan Afrika dan Bank Dunia. Presiden Bank Pembangunan Afrika, Dr. Akinwumi Adesina, menekankan bahwa mencapai akses energi universal sangat penting untuk transformasi ekonomi Afrika.
Deklarasi Dar es Salaam merinci strategi untuk menurunkan biaya listrik, mengurangi ketergantungan pada kayu bakar, dan meningkatkan produksi energi bersih, menawarkan harapan untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi jutaan orang di seluruh benua.