PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) membukukan pendapatan sebesar US$204,85 juta atau setara Rp3,34 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.380/USD) sepanjang semester pertama tahun 2025. Pendapatan ini tumbuh tipis sebesar 0,5% secara tahunan (Year-on-Year/YoY), menunjukkan kinerja yang tetap solid meski menghadapi dinamika sektor energi global.
Dari sisi profitabilitas, PGEO mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$68,93 juta hingga akhir Juni 2025. Angka ini sudah merepresentasikan 48% dari target laba yang diperkirakan oleh Trimegah Sekuritas, serta 44% terhadap proyeksi rata-rata pasar (konsensus analis). Capaian ini mencerminkan efisiensi operasional dan pengelolaan biaya yang terjaga dengan baik di tengah naik turunnya permintaan dan harga energi.
Stabilitas kinerja PGEO ditopang oleh berjalannya operasional di berbagai wilayah kerja panas bumi, serta adanya peningkatan efisiensi di sejumlah fasilitas produksi. Meskipun pendapatan tidak mengalami lonjakan signifikan, strategi perusahaan dalam menjaga kestabilan produksi dan melakukan optimalisasi aset berhasil menjaga margin laba tetap kuat.
Ke depan, PGEO berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja melalui berbagai inisiatif strategis seperti peningkatan kapasitas produksi, investasi di teknologi ramah lingkungan, serta pengembangan proyek baru di sektor panas bumi domestik maupun internasional. Perusahaan juga tetap memperhatikan potensi risiko global, termasuk fluktuasi harga energi dan perubahan regulasi yang dapat berdampak pada operasi.
Kinerja semester pertama 2025 menunjukkan bahwa PGEO mampu menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian pasar. Dengan laba yang telah memenuhi hampir setengah dari estimasi tahunan, PGEO berada pada jalur positif untuk mencapai target akhir tahun, sambil memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.