Minggu, 7 Sep 2025
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Subscribe
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Font ResizerAa
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral IndonesiaInfo Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Energi Terbarukan
  • Kelistrikan
  • CSR
Search
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
  • Infografis & Data
  • Kebijakan & Regulasi
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia > Blog > Energi Terbarukan > Emisi > Emisi Metana Batu Bara Australia Perbesar Jejak Karbon Industri Baja Global
EmisiMinerba

Emisi Metana Batu Bara Australia Perbesar Jejak Karbon Industri Baja Global

Redaksi InfoEnergi
Last updated: 4 September 2025 8:02 pm
Redaksi InfoEnergi
Share
SHARE

Emisi metana (CH₄) yang “tersembunyi” dari tambang batu bara Australia diperkirakan memperburuk dampak iklim jangka pendek sekaligus meningkatkan jejak karbon industri baja dunia. Laporan terbaru lembaga riset energi Ember mengungkapkan bahwa gas rumah kaca (GRK) yang selama ini tidak dilaporkan dari tambang batu bara Australia berpotensi menambah 6–15 persen emisi dari produsen baja besar seperti ArcelorMittal, Nippon Steel, dan POSCO.

Kenaikan emisi tersebut terjadi karena banyak perusahaan baja masih mengabaikan metana yang terkandung dalam pasokan batu bara mereka. Padahal, metana dikenal memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih besar daripada karbon dioksida. Jika dilepaskan tanpa pengelolaan, gas ini dapat memperburuk krisis iklim sekaligus menambah beban emisi pada industri baja yang sudah menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia.

Sebagai pengekspor batu bara kokas terbesar dunia, Australia kini menjadi sorotan utama. Ember memperkirakan pada 2024 saja, tambang batu bara di negara tersebut melepaskan 867 kiloton metana—lebih tinggi dibandingkan gabungan seluruh sektor minyak dan gas Australia. Dengan intensitas 3–5 ton metana per kiloton batu bara, emisi tersembunyi ini diproyeksikan menambah 10–17 persen dampak iklim jangka pendek dari proses produksi baja global.

Temuan ini menambah tekanan bagi pemerintah Australia maupun industri baja internasional untuk segera mengambil langkah nyata. Transparansi pelaporan emisi, investasi pada teknologi rendah karbon, serta pengelolaan metana menjadi kunci untuk menekan dampak iklim. Tanpa tindakan cepat, emisi tersembunyi dari batu bara Australia akan terus memperparah krisis iklim dan menghambat target pengurangan emisi global.


TAGGED:Australiabatu baraEmisi MetanaJejak Karbon
Share This Article
Twitter Email Copy Link Print
Previous Article KLH Minta Rumah Sakit Kelola Limbah Medis untuk Dukung Mitigasi Krisis Iklim
Next Article Iradiasi Pangan Jadi Inovasi Teknologi untuk Tingkatkan Keamanan dan Ketahanan Pangan
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Your Trusted Source for Accurate and Timely Updates!

Our commitment to accuracy, impartiality, and delivering breaking news as it happens has earned us the trust of a vast audience. Stay ahead with real-time updates on the latest events, trends.
FacebookLike
TwitterFollow
InstagramFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
Ad image

Popular Posts

Rencana Ketenagalistrikan Nasional: Menuju Era Energi Nuklir di Indonesia

INFOENERGI.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meluncurkan kebijakan baru yang akan…

By Redaksi InfoEnergi

Pertamina Ungkap Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Konferensi Pengguna ESRI

Pertamina, raksasa energi dari Nusantara, baru-baru ini meluncurkan inovasi mutakhirnya dalam sistem perizinan real-time di…

By Redaksi InfoEnergi

Sasaran Lifting Migas 2026, Kementerian ESDM Tetapkan Ambisi 610.000 Barel per Hari

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan sasaran yang ambisius untuk lifting minyak…

By Redaksi InfoEnergi

You Might Also Like

MinerbaWorld

Penunjukan Stuart Robinson sebagai Penasihat Teknis di Australian Critical Minerals

By Redaksi InfoEnergi
MinerbaWorld

Saham Golden Minerals Co. (NYSE:AUMN) Menyentuh Titik Terendah 52-Minggu di Tengah Gejolak Sektor Pertambangan

By Redaksi InfoEnergi
Minerba

MIND ID Perkuat Hilirisasi untuk Genjot Produksi Aluminium

By Redaksi InfoEnergi
MinerbaWorld

Penundaan Kesepakatan Mineral Kritis Ukraina dengan AS: Strategi Politik di Tengah Konflik

By Redaksi InfoEnergi
Info Energi - Sumber Informasi Energi dan Mineral Indonesia
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Mengenai Kami


InfoEnergi.id adalah platform media terpercaya yang menyajikan informasi terkini seputar sektor energi di Indonesia. Dengan tujuan memberikan wawasan yang akurat dan terverifikasi, situs ini menghadirkan berbagai berita, analisis, dan update terkait perkembangan energi, baik yang bersumber dari fosil, terbarukan, maupun kebijakan energi nasional. Infoenergi.id mengedepankan kualitas informasi yang selalu diperbarui sesuai dengan dinamika industri energi global dan lokal.

Kategori
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan
  • CSR
  • Analisa & Opini
Link Lainnya
  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Iklan
  • Pedoman Siber

Copyright @ InfoEnergi.id – Pusat Informasi Mengenai Energi Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?