Pemerintah India baru-baru ini mengambil langkah penting dengan memangkas lebih dari separuh tarif pajak penjualan domestik untuk peralatan energi baru terbarukan (EBT). Pemangkasan ini mencakup panel surya, komponen turbin angin, hingga fasilitas biogas, yang tarif pajaknya diturunkan dari 12% menjadi 5%. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong permintaan domestik sekaligus meredam dampak tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump di Amerika Serikat.
Kebijakan tarif AS telah menimbulkan tekanan terhadap perdagangan global, termasuk bagi produk ekspor India. Dengan kenaikan tarif impor, beberapa sektor India—terutama energi terbarukan, tekstil, dan manufaktur—menghadapi risiko penurunan daya saing di pasar internasional. Pemangkasan pajak EBT diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan harga konsumen, sehingga sektor energi hijau India tetap kompetitif.
Dengan penurunan pajak ini, biaya konsumen untuk peralatan EBT akan berkurang secara signifikan. Selain itu, langkah ini mendorong investasi dan ekspansi kapasitas energi hijau di India, mempercepat transisi menuju sumber energi yang lebih bersih, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru melalui proyek-proyek energi terbarukan.
Pelaku industri menyambut baik kebijakan ini, melihatnya sebagai dorongan bagi pertumbuhan sektor energi hijau. Namun, India masih menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan perdagangan internasional dan menjaga hubungan ekonomi dengan AS. Strategi jangka panjang diperlukan agar sektor domestik lebih tahan terhadap fluktuasi kebijakan perdagangan global dan dapat terus memperkuat kapasitas energi terbarukan.
Pemangkasan pajak EBT oleh India menjadi langkah strategis untuk mendorong penggunaan energi hijau sekaligus merespons tantangan tarif dari AS. Dengan biaya konsumen yang lebih rendah dan ekspansi kapasitas yang lebih cepat, India berupaya meningkatkan daya saing domestik dan memperkuat sektor energi berkelanjutan. Meskipun demikian, keberhasilan jangka panjang bergantung pada kemampuan India dalam menavigasi dinamika perdagangan global.