Pertumbuhan permintaan minyak di India diperkirakan akan melampaui China pada tahun ini, menurut laporan Trafigura Group. Dengan ekonomi yang terus berkembang pesat, urbanisasi yang semakin luas, serta peningkatan konsumsi energi, India berpotensi mencatat lonjakan kebutuhan minyak terbesar di dunia.
Sektor transportasi dan industri menjadi motor utama kenaikan konsumsi minyak di India. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor, ekspansi manufaktur, serta pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah memperbesar kebutuhan bahan bakar fosil.
Kenaikan permintaan dari India berpotensi mendorong harga minyak global ke level yang lebih tinggi. Produsen utama, termasuk OPEC, kemungkinan harus menyesuaikan strategi produksinya untuk menjaga keseimbangan pasokan dan harga.
Berbeda dengan India, China diproyeksi menghadapi perlambatan pertumbuhan konsumsi minyak. Peralihan menuju energi terbarukan serta kebijakan penurunan emisi karbon menjadi faktor kunci yang menekan permintaan minyak di negeri tersebut.
Trafigura Group menegaskan bahwa China dan India tetap menjadi dua importir minyak mentah terbesar di kawasan Asia, sekaligus pendorong utama pertumbuhan permintaan energi global. Namun, dinamika ekonomi, kebijakan energi bersih, serta transisi menuju energi terbarukan akan terus membentuk arah pasar minyak di masa depan.
Lonjakan permintaan minyak di India yang diperkirakan melampaui China mencerminkan perubahan keseimbangan dalam pasar energi global. Meskipun membuka peluang ekonomi, India juga menghadapi tantangan besar terkait ketergantungan pada impor minyak. Sementara itu, tren transisi energi di China memberi sinyal bahwa peta konsumsi energi dunia tengah mengalami pergeseran.