PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dikabarkan hampir menyelesaikan akuisisi 12,5% hak partisipasi di proyek minyak Pikka, Alaska. Nilai transaksi diperkirakan di bawah US$1 miliar. Dana akuisisi ini rencananya akan diambil dari sebagian hasil penerbitan global bond sebesar US$1 miliar yang dilakukan PHE pada Mei 2025.
Langkah ini, bersama dengan akuisisi blok minyak lain yang sudah beroperasi, disebut-sebut sebagai strategi PHE untuk mempersiapkan diri menjelang penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun depan. Akuisisi ini juga diharapkan dapat menambal defisit produksi minyak domestik.
Saat ini, proyek Pikka digarap oleh Santos (pemegang 51% PI) dan Repsol SA (sisanya). Proyek ini diperkirakan bernilai US$2,6 miliar dengan target produksi 80.000 barel minyak per hari, dan diharapkan mulai berproduksi lebih cepat dari jadwal, yaitu pada kuartal I-2026.
Meskipun PHE telah menjajaki kesempatan ini sejak awal tahun lalu, hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak-pihak terkait.