Menteri Energi dan Perminyakan, Opiyo Wandayi, menekankan kembali urgensi kolaborasi strategis dalam memajukan transmisi dan perdagangan energi lintas batas di antara 13 negara anggota menjelang konferensi perdagangan regional Eastern Africa Power Pool (EAPP) yang akan berlangsung pekan depan di Mombasa.
Konferensi yang dipimpin oleh EAPP bekerja sama dengan Bank Dunia dan pemerintah Kenya ini juga akan menyaksikan peluncuran pasar listrik regional terpusat. Acara ini akan mengumpulkan regulator, utilitas, pakar internasional, mitra pembangunan, dan pemangku kepentingan regional.
EAPP adalah lembaga regional yang mengoordinasikan perdagangan listrik lintas batas dan interkoneksi jaringan di antara negara-negara di wilayah Afrika Timur, termasuk Burundi, Komoro, Republik Demokratik Kongo, Djibouti, Mesir, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Libya, Madagaskar, Malawi, Rwanda, Seychelles, Sudan Selatan, Sudan, Tanzania, Uganda, dan Zambia.
Pengembangan pasar listrik lintas batas yang efisien diharapkan dapat membantu keamanan energi, pemanfaatan sumber daya, dan transisi ke sistem energi berkelanjutan, serta memperkuat hubungan antarnegara dan menghemat biaya melalui sumber daya bersama.
Dengan menyediakan akses ke campuran yang lebih luas dan pasokan sumber daya energi terbarukan yang lebih stabil di wilayah geografis yang lebih luas, hal ini juga memungkinkan wilayah untuk mengintegrasikan permintaan daya mereka dengan cara yang membantu mengatasi beberapa tantangan yang disebutkan di atas.
Saat ini, terdapat investasi signifikan dalam jalur transmisi antarnegara, dan wilayah ini akan segera bertransisi dari empat area sinkron menjadi dua area sinkron—setelah pengaktifan interkonektor Mesir–Sudan (ketika Mesir dan Sudan disinkronkan setelah pemasangan kompensasi var statis di sisi jaringan Sudan pada akhir 2022, ketika kapasitas akan meningkat menjadi 300 MW) dan interkonektor Rwanda–Uganda pada akhir 2021.
Tanzania, setelah penyelesaian interkonektor Kenya–Tanzania (diharapkan pada 2023), akan bergabung dengan area sinkron dengan Kenya.
Acara tiga hari ini akan diadakan di Mombasa dari 9 hingga 11 Desember dan akan berbagi praktik terbaik dari kolam listrik lainnya serta mendorong koordinasi yang lebih besar di antara pemangku kepentingan EAPP untuk lebih memperkuat perdagangan dan koordinasi regional.
Konferensi ini mengumpulkan para ahli industri, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengeksplorasi masa depan energi terbarukan di Kenya dan sekitarnya. Pembicara utama akan membahas topik seperti energi surya, angin, dan panas bumi, serta teknologi baru dan peluang investasi.
Dengan demikian, konferensi ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam memperkuat kerjasama energi lintas batas di Afrika Timur, sekaligus mendorong transisi menuju sistem energi yang lebih berkelanjutan dan efisien.