Menurut laporan dari The New York Times, Ukraina telah menunda penandatanganan kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat. Kesepakatan ini diperkirakan baru akan ditandatangani setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS, memungkinkan Trump, bukan Joe Biden, untuk mengumumkannya setelah menjabat dan mempresentasikannya sebagai kemenangan pribadinya.
Pejabat dan pengusaha Ukraina berusaha menarik perhatian Trump dengan menekankan sifat pragmatisnya. Mereka menyoroti bahwa Ukraina kaya akan sumber daya alam yang dapat mendukung industri Amerika yang ingin dikembangkan oleh Trump. Dengan cadangan mineral yang melimpah, Ukraina menawarkan potensi besar bagi pengembangan industri di bawah kepemimpinan Trump.
Ukraina memiliki deposit dari 20 mineral paling penting, termasuk kobalt dan grafit, dengan nilai cadangan yang diperkirakan mencapai $11,5 triliun. Selain itu, Ukraina juga memiliki 33% dari cadangan litium terbukti di Eropa, yang merupakan bahan penting untuk produksi baterai. Hal ini bisa menarik minat produsen kendaraan listrik seperti Elon Musk, yang dikenal sebagai sekutu Trump.
Kepada pembaca Ukraine Business News yang terhormat, kami adalah tim yang terdiri dari 20 jurnalis, peneliti, reporter, dan editor Ukraina yang dengan rendah hati meminta dukungan Anda. Kami berkomitmen untuk memberikan berita yang akurat dan mendalam tentang perkembangan ekonomi dan politik di Ukraina dan sekitarnya.
Penundaan kesepakatan ini menunjukkan strategi diplomatik Ukraina dalam menavigasi hubungan internasionalnya, terutama dengan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan baru. Dengan sumber daya mineral yang signifikan, Ukraina berada dalam posisi yang kuat untuk mempengaruhi kebijakan energi dan industri global, sambil menunggu langkah selanjutnya dari pemerintahan Trump.