Kendaraan listrik (EV) semakin populer sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon. Namun, studi terbaru dari University of California, Los Angeles (UCLA) mengungkapkan sisi lain dari teknologi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi pengisian daya cepat mobil listrik dapat menjadi sumber polusi udara yang tidak disadari sebelumnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa udara di sekitar stasiun pengisian daya cepat memiliki konsentrasi partikel halus (fine particulate matter) hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata polusi udara di daerah perkotaan. Partikel ini dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama sistem pernapasan, jika terhirup secara terus-menerus.
Pengisi daya cepat memerlukan daya listrik besar dalam waktu singkat, yang sering kali masih dipasok oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan gas alam. Beban listrik yang tinggi ini berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dari sumber pembangkitan. Selain itu, aktivitas kendaraan di sekitar lokasi pengisian, termasuk kendaraan pengantar dan sistem pendingin, juga dapat menyumbang partikel halus ke udara.
Partikel halus yang dilepaskan di area pengisi daya cepat berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Paparan jangka panjang terhadap partikel halus telah dikaitkan dengan penyakit pernapasan, jantung, dan bahkan gangguan perkembangan pada anak-anak.
Untuk meminimalkan dampak negatif ini, penting untuk mengintegrasikan sumber energi terbarukan dalam sistem pengisian daya kendaraan listrik. Selain itu, stasiun pengisian daya cepat perlu dirancang dengan ventilasi yang baik dan ditempatkan di area yang tidak padat penduduk. Pemerintah juga perlu mendorong penerapan teknologi rendah emisi serta memantau kualitas udara di sekitar infrastruktur EV.
Meskipun kendaraan listrik menjanjikan masa depan yang lebih hijau, studi dari UCLA mengingatkan bahwa adopsi teknologi ini tetap harus disertai dengan kesadaran terhadap potensi dampak lingkungannya. Dengan pendekatan yang tepat, transisi ke kendaraan listrik dapat benar-benar mendukung upaya mengurangi emisi dan menciptakan udara yang lebih bersih.