Harga minyak mentah dunia kembali stabil setelah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Kondisi ini terjadi seiring dengan investor yang mencermati langkah-langkah negara-negara Barat dalam membatasi ekspor energi Rusia.
Kontrak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$62 per barel, sementara harga Brent berada di bawah US$67 per barel. Situasi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk pernyataan dari Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang mendesak sanksi sekunder terhadap Rusia untuk menekan Presiden Putin.
Meskipun mantan Presiden AS Donald Trump telah mendesak Eropa untuk berhenti membeli energi dari Rusia, hingga kini belum ada langkah konkret yang diambil. Amerika Serikat juga masih mengecualikan Tiongkok, pembeli minyak terbesar Rusia, dari tarif tambahan. Namun, Washington bulan lalu telah mengenakan tarif 50% terhadap India atas pembelian minyak dari Moskow.
Akibat ketidakpastian ini, harga minyak bergerak dalam kisaran yang sempit. Menurut Dennis Kissler, Senior Vice President di BOK Financial, harga minyak hanya akan keluar dari kisaran ini jika negara-negara Barat mengambil langkah yang lebih tegas terhadap pembeli minyak Rusia.