Berdasarkan laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi investasi sektor hulu migas di Indonesia hingga Agustus 2025 baru mencapai Rp152,96 triliun (US$9,38 miliar). Angka ini hanya sekitar 55% dari total target investasi tahun 2025 sebesar Rp269,07 triliun (US$16,5 miliar).
Secara spesifik, investasi di sektor eksplorasi menunjukkan pencapaian yang lebih rendah. Hingga Agustus, realisasi investasi eksplorasi baru mencapai US500juta,yangmerupakan331,5 miliar. Dari 46 sumur eksplorasi yang ditargetkan, baru 18 sumur yang berhasil dibor. Meski begitu, SKK Migas memperkirakan hingga akhir tahun akan ada 43 sumur yang berhasil dibor.
Dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan, telah ditemukan sumber daya baru sebesar 919,35 juta barel setara minyak (MMBOE) dari 20 struktur yang disetujui. Selain itu, ada empat sumur yang akan segera berproduksi pada kuartal IV-2025 dengan perkiraan total produksi 800 barel minyak per hari (BOPD).
Meskipun realisasi investasi masih jauh dari target, SKK Migas melaporkan bahwa dari 17 sumur eksplorasi yang dibor, lima di antaranya berhasil menemukan cadangan baru. Tingkat keberhasilan eksplorasi tercatat sebesar 42% dengan tambahan sumber daya 21 juta barel setara minyak.
