Untuk memastikan proyek gas triliunan di perairan Aceh berjalan lancar dan berkelanjutan, Mubadala Energy bersama SKK Migas menggelar konsultasi publik terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pengembangan Lapangan Gas Tangkulo. Forum ini bertujuan untuk mendengar langsung masukan dari berbagai pihak, termasuk para nelayan, tokoh adat Panglima Laot, akademisi, dan pemerintah daerah.
Mubadala Energy, yang menargetkan produksi komersial pada Desember 2028, menyiapkan berbagai strategi mitigasi untuk menjawab kekhawatiran nelayan terkait area tangkapan ikan dan dampak lingkungan. Perusahaan ini berkomitmen untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan, mengelola limbah dengan baik, dan melibatkan masyarakat lokal dalam program pengembangan ekonomi dan sosial.
Kepala Unit Percepatan Proyek SKK Migas, Kukuh Hadianto, menegaskan bahwa konsultasi ini adalah bukti kepatuhan regulasi dan komitmen perusahaan. Baik Pemerintah Aceh maupun BPMA menyambut baik proyek ini, berharap dapat memberikan efek berganda bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.