Pada tanggal 1 November 2025, sejumlah harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Shell mengalami penyesuaian. Beberapa jenis BBM mengalami penurunan harga, sementara yang lainnya mengalami kenaikan tipis. Harga Shell Super, misalnya, kini turun menjadi Rp 12.680 per liter dari sebelumnya Rp 12.890 per liter pada Oktober 2025. Meski demikian, berdasarkan informasi dari laman resmi Shell Indonesia, produk BBM yang mereka jual belum tersedia di jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell.
Selain Shell Super, Shell V-Power juga mengalami penurunan harga menjadi Rp 13.260 per liter, dari Rp 13.420 per liter pada bulan sebelumnya. Untuk jenis Shell V-Power Nitro+, harga turun Rp 110 menjadi Rp 13.480 per liter dari Rp 13.590 per liter pada Oktober. Penurunan harga ini diharapkan dapat memberikan sedikit keringanan bagi konsumen yang menggunakan jenis BBM ini.
Sebaliknya, Shell V-Power Diesel justru mengalami kenaikan harga sebesar Rp 140 per liter, dari Rp 14.270 menjadi Rp 14.410 per liter mulai 1 November 2025. Kenaikan ini mungkin disebabkan oleh faktor biaya produksi dan distribusi yang meningkat.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) juga memperbarui harga BBM nonsubsidi di sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek. Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Dexlite (CN 51) kini dijual Rp 13.900 per liter, naik dari Rp13.700 per liter. Adapun Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp14.200 per liter, dari sebelumnya Rp 14.000 per liter.
Untuk BBM jenis bensin, Pertamax (RON 92) masih stabil di Rp12.200 per liter, sementara Pertamax Green (RON 95) bertahan di Rp 13.000 per liter. Harga Pertamax Turbo (RON 98) juga belum berubah, tetap di Rp 13.100 per liter sejak September 2025. Stabilitas harga ini memberikan kepastian bagi konsumen yang menggunakan varian BBM ini.
Adapun BBM penugasan dan subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tidak mengalami perubahan harga, masing-masing tetap Rp 10.000 per liter dan Rp 6.800 per liter. Keputusan untuk mempertahankan harga ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi bagi mereka yang membutuhkan.
Penyesuaian harga BBM di SPBU Shell dan Pertamina ini mencerminkan dinamika pasar dan biaya produksi yang terus berubah. Meskipun ada beberapa penurunan harga yang dapat menguntungkan konsumen, kenaikan harga pada jenis BBM tertentu menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh industri energi. Pertamina dan Shell terus berupaya untuk menyediakan BBM yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
