PT Pertamina (Persero) telah mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang mulai berlaku pada 1 November 2025. Berdasarkan informasi dari laman resmi Pertamina, Sabtu (1/11/2025), harga Dexlite (CN 51) mengalami kenaikan sebesar Rp 200, sehingga menjadi Rp 13.900 per liter. Sementara itu, Pertamina Dex (CN 53) juga mengalami kenaikan yang sama, menjadi Rp 14.200 per liter.
Kenaikan harga ini melanjutkan tren yang terjadi pada bulan Oktober, di mana harga Dexlite sebelumnya naik dari Rp 13.600 menjadi Rp 13.700 per liter. Demikian pula, Pertamina Dex mengalami kenaikan dari Rp 13.850 menjadi Rp 14.000 per liter. Kenaikan ini mencerminkan penyesuaian yang dilakukan Pertamina untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan biaya produksi.
Sementara itu, harga untuk varian BBM lainnya seperti Pertamax tetap tidak berubah. Pertamax (RON 92) masih dijual dengan harga Rp 12.200 per liter. Pertamax Green 95 tetap pada harga Rp 13.000 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) juga tidak mengalami perubahan, tetap di angka Rp 13.100 per liter.
Harga yang disebutkan berlaku untuk provinsi dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti yang diterapkan di wilayah DKI Jakarta. Namun, perlu dicatat bahwa harga jual BBM Pertamina dapat bervariasi di setiap daerah di Indonesia. Perbedaan ini disebabkan oleh besaran pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah masing-masing serta biaya logistik yang diperlukan untuk distribusi ke wilayah tersebut.
Untuk jenis BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Biosolar, tidak ada perubahan harga. Pertalite tetap dijual dengan harga Rp 10.000 per liter, sedangkan Biosolar tetap pada harga Rp 6.800 per liter. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat terhadap BBM bersubsidi.
Berikut adalah rincian harga BBM di SPBU Pertamina di wilayah Jabotabek per 1 November 2025:
– Pertamax (RON 92): Rp 12.200 per liter
– Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.100 per liter
– Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.000 per liter
– Dexlite (CN 51): Rp 13.900 per liter
– Pertamina Dex (CN 53): Rp 14.200 per liter
– Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter
– Biosolar (CN 48): Rp 6.800 per liter
Penyesuaian harga BBM non-subsidi oleh PT Pertamina ini merupakan langkah yang diambil untuk menyesuaikan dengan dinamika pasar dan biaya produksi. Meskipun ada kenaikan pada beberapa jenis BBM, harga untuk BBM bersubsidi tetap dipertahankan untuk menjaga daya beli masyarakat. Pertamina terus berkomitmen untuk menyediakan energi yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
